PADANG, HARIANHALUAN.ID — Dalam kurun waktu satu bulan terakhir, Sumatera Barat (Sumbar) tercatat mengalami rentetan kejadian bencana banjir, longsor, dan pohon tumbang di sejumlah kabupaten/kota. Di sisi lain, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi sejumlah wilayah Sumbar masih akan terus dilanda cuaca ekstrem sepanjang periode Maret-April 2025.
Juru Bicara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar (Sumbar) Ilham Wahab menyatakan, hingga saat ini pihaknya masih terus merangkum data pasti terkait jumlah kejadian, korban hingga kerugian yang ditimbulkan oleh bencana yang dipicu cuaca ekstrem ini.
“Kawan-kawan di kabupaten/kota masih terus melakukan pendataan. Namun yang jelas seluruh jajaran BPBD provinsi maupun kabupaten/kota terus memantau kondisi dan bersiaga,” ujarnya kepada Haluan, Minggu (9/3).
Ilham mengatakan, berdasarkan prakiraan cuaca BMKG, puncak cuaca ekstrem di Sumbar, memang berada pada bulan Maret ini. Untuk itu, masyarakat yang bermukim di daerah rawan bencana seperti di daerah bantaran sungai, pantai, dan perbukitan diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan. “Jika hujan dengan intensitas tinggi turun dalam durasi lebih dari dua jam, masyarakat yang berada di daerah rawan diminta pindah ke lokasi yang lebih aman,” ucapnya.
Begitupun dengan masyarakat yang hendak bepergian. Ilham Wahab menyarankan, masyarakat hendaknya menunda bepergian jika tidak ada keperluan mendesak di tengah cuaca ekstrem seperti saat ini. Sebab, sebagian besar wilayah Sumbar beserta jalanan yang ada adalah wilayah perbukitan yang tentu saja rentan dilanda longsor.
“Masyarakat diminta untuk waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan di tengah cuaca ekstrem seperti saat ini. Terkait dengan jajaran BPBD provinsi dan kabupaten/kota, insya Allah kami siaga penuh sembari memantau kondisi,” ujarnya. (*)