Kondisi ini juga diprediksi bisa memicu terjadinya banjir rob, khususnya di wilayah pesisir Sumbar dan Mentawai, sebagai akibat dari pasang maksimum yang diperkirakan bisa mencapai 1,4 meter pada pukul 07.00 hingga 10.00 WIB, serta surut minimum pada 0,2 meter antara pukul 01.00 hingga 03.00 WIB pada periode 12-13 April 2025. Kombinasi antara gelombang tinggi dan hujan lebat dapat meningkatkan risiko banjir rob.
Oleh karena itu, BMKG mengimbau masyarakat, terutama nelayan dan pihak yang beraktivitas di laut, untuk tetap waspada terhadap cuaca buruk yang diperkirakan terjadi pada malam hingga dini hari, terutama pada puncak periode 12-13 April 2025.
“Keamanan dan keselamatan harus menjadi prioritas utama dalam menjalankan aktivitas di laut, seiring dengan potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi kapan saja,” tulis BMKG.
Peringatan senada juga disampaikan oleh Polda Sumbar. Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Susmelawati Rosya menyampaikan, hujan dengan intensitas ringan hingga lebat yang mengguyur sejumlah wilayah belakangan ini dapat berdampak pada keamanan, ketertiban masyarakat, serta lalu lintas.
“Cuaca yang tidak menentu bisa meningkatkan risiko kecelakaan. Kami mengingatkan seluruh pengendara untuk lebih hati-hati dan mengikuti arahan petugas di lapangan,” kata Susmelawati, Senin (7/4).
Ia menekankan pentingnya memastikan kendaraan dalam kondisi prima sebelum melakukan perjalanan jauh. Pemeriksaan sistem rem, ban, lampu, dan wiper dinilai sangat penting, apalagi saat berkendara dalam kondisi hujan atau jalanan licin. Tak hanya itu, masyarakat juga diminta untuk tetap waspada terhadap tindak kriminal, khususnya saat berada di tempat umum seperti SPBU dan rest area. Menjaga barang berharga serta mematuhi arahan petugas di titik rawan lalu lintas juga menjadi bagian dari upaya menjaga keselamatan bersama. “Harapan kami, seluruh masyarakat dapat menjaga keselamatan diri dan keluarga selama arus balik ini. Mari kita ciptakan kondisi yang tertib dan aman di jalan,” ucapnya. (*)