AGAM, HARIANHALUAN.ID – Anggota Satpol PP Agam, Joni P mengalami penganiayaan saat melakukan razia penyakit masyarakat di Bandar Baru, Kecamatan Lubuk Basung, Selasa (8/4) dini hari. Akibat kejadian tersebut, Joni mengalami luka memar di sekujur tubuh.
Saat ditemui di kediamannya pada Rabu (9/4), Joni terlihat masih menahan sakit akibat dikeroyok puluhan massa. Dikatakan, saat kejadian Joni beserta tim melakukan razia penyakit masyarakat.
Ia bercerita, pada Senin (7/4) malam, ia dan tim mendapat tugas melakukan razia di sejumlah tempat. Pada saat razia tim terjun di sejumlah tempat seperti di tempat karaoke dan acara orgen tunggal.
“Kejadian pengeroyokan terjadi sekira pukul 03.30 WIB dini hari, saya dipukuli oleh banyak orang, ada yang menggunakan kayu dan kursi,” katanya.
Joni tidak tahu persis bagaimana mulanya ia bisa dipukul massa yang menonton orgen tunggal. Ia hanya ingat ada salah seorang massa yang memitingnya saat mengamankan diduga artis sawer.
“Saat itu saya dipiting, lalu dipukuli oleh banyak orang. Saya tidak ingat lagi sesudahnya, saya sudah sempoyongan dipukuli dari berbagai arah,” tuturnya.
Paginya lanjut Joni, ia langsung melakukan visum dan membuat laporan kepolisian. Ia berharap peristiwa premanisme ini dapat ditindaklanjuti oleh pihak berwajib.
“Semoga kasus ini di proses, karena tidak hanya saya dipukuli tapi mobil patroli juga dirusak,” harapnya.
Sementara itu, Kabid Trantibum, Yul Amar membenarkan kejadian pengeroyokan yang dialami anggotanya. Ia menyebut, pihaknya mendapatkan laporan masyarakat terkait adanya acara orgen tunggal yang menyediakan miras dan orgen tunggal.
“Setelah mendapat laporan, tim diturunkan sebanyak tujuh orang ke lokasi,” ujarnya.
Ia menerangkan, pihaknya turun ke lapangan berdasarkan amanat peraturan daerah. Untuk itu, ia berharap pihak penegak hukum dapat mencarikan jalan terang dari permasalahan ini.
“Setiap kami bertindak ada landasan hukumnya, dilengkapi surat tugas. Kami berharap penegak hukum dapat memproses kejadian ini,” katanya.
Bupati Agam, Benni Warlis saat membezuk Joni dikediamannya mengaku prihatin dengan peristiwa tersebut. Pasalnya, memberantas penyakit masyarakat menjadi salah satu program unggulannya sebagai kepala daerah.
Ia menyampaikan ucapan bangga kepada tim Satpol PP Agam yang telah komit melakukan penegakan peraturan daerah. Ia berharap kejadian serupa tidak terulang kembali.
“Pemerintah daerah prihatin dengan kejadian ini, tetap semangat untuk Satpol PP Agam dalam menciptakan Agam yang bebas dari penyakit masyarakat,” ucapnya. (*)