PADANG, HARIANHALUAN.id — PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk melalui produk unggulannya Tolak Angin bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas menggelar simposium nasional dengan tema “Pemanfaatan Obat Herbal Menuju Indonesia Sehat” di Aula Student Center M. Syaaf Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Selasa (15/4).
Simposium nasional ini merupakan yang ke-52 kalinya dilakukan Sido Muncul sejak tahun 2007. Tujuannya, untuk terus mensosialisasikan penggunaan obat tradisional dan pengembangan serta pemanfaatannya.
Diikuti oleh 300 peserta dari kalangan kedokteran, apoteker, dan tenaga kesehatan, simposium nasional dilaksanakan secara hybrid (online via zoom dan offline).
Obat Herbal telah digunakan secara empirik oleh masyarakat luas dan dikenal dengan sebutan jamu. Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di bidang jamu perlu terus dilakukan oleh pemerintah, akademisi, dunia usaha, dan masyarakat yaitu dengan saintifikasi jamu, dalam hal ini berbasis penelitian, dan pelayanan kesehatan.
Simposium nasional ini menghadirkan enam narasumber, yang dibagi dalam dua sesi. Pada sesi pertama menampilkan Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik BPOM RI, apt. Mohamad Kashuri, S.Si., M. Farm yang mengangkat tema mengenai Kebijakan Pengawasan Obat Tradisional Indonesia dalam Mendukung Program Indonesia Sehat.
Kemudian Direktur Produksi dan Distribusi Kefarmasian Kemenkes RI, Dita Novianti Sugandi Argadiredja, S.Si.,Apt., M.M. mengenai Kebijakan Obat Tradisional di Pelayanan Kesehatan, dan Factory Head PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Apt. Wahyu Widayani, S.Si. dengan tema Industri Herbal Berbasis Good Manufacturing Practices (GMP).
Pada sesi kedua menampilkan Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang, Dr. dr. Neni Susilaningsih, M.Si. mengenai Uji Manfaat Tolak Angin serta Peneliti Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Dr. apt. Ipang Djunarko, S.Si., M.Sc. mengenai Uji Toksisitas Subkronis Tolak Angin.
Selanjutnya Guru Besar Dermatologi Kosmetik dan Estetik Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang, Prof. Dr. dr. Satya Wydya Yenny, Sp.D.V.E, Subsp.D.K.E, M.Ag, FINSDV. FAADV yang mengangkat tema Implementasi Riset Bahan Alam : Universitas Andalas dan Potensi Industri Obat Kosmetika.
Secara terpisah, Direktur Sido Muncul Dr. (H.C.) Irwan Hidayat berharap dengan adanya simposium nasional ini, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang jamu atau herbal bisa terus dilakukan oleh pemerintah, akademisi, dunia usaha, dan masyarakat, yaitu dengan saintifikasi jamu berbasis penelitian, dan pelayanan kesehatan.
Dengan begitu impian jamu obat herbal menjadi jamu tuan rumah di negeri sendiri akan terwujud.
“Kalau dunia kedokteran ide saya dan nanti kerjasamanya supaya bisa diwujudkan di FK diajarkan khasiat tanaman-tanaman obat dan kegunaannya, jadi dipelajari. Tugas saya nanti, pabrik Sido Muncul membuat bahan baku obat jadi yang misalnya, jahe, temulawak, kunyit terstandar,” ujar Irwan. (h/ita)