“Total anggaran bedah rumah ini Rp105 juta. Semuanya dari dana TJSL PT Semen Padang. Untuk tahap pertama, kami mulai dari rumah Pak Trisno dengan anggaran sebesar Rp25 juta. Rumahnya layak dibedah, karena kondisi rumahnya sudah lapuk, dindingnya juga sudah retak. Kalau diguncang gempa, rumah ini bisa roboh,” katanya.
Plt Kepala Departemen Komunikasi & Hukum Perusahaan PT Semen Padang, R Trisandi Hendrawan mengatakan, bedah rumah itu merupakan salah satu program TJSL perusahaan sebagai bentuk kontribusi perusahaan pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.
“Program bedah rumah ini termasuk ke dalam pilar sosial yang tujuannya adalah tercapainya pemenuhan hak dasar manusia yang berkualitas secara adil dan setara untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat,” katanya.
Kepala Unit CSR PT Semen Padang, Rinold Thamrin menambahkan, program bedah rumah tersebut merupakan usulan dari Forum Nagari Bandar Buat. PT Semen Padang mengakomodasi program bedah rumah tersebut, karena manfaatnya sangat dirasakan oleh masyarakat kurang mampu.
Bedah rumah ini, juga bagian dari program BMN. Dalam menjalankan program BMN ini, pihaknya bersinergi dengan forum nagari yang melibatkan masyarakat lingkungan. Saat ini, ada 14 forum nagari yang berada di ring 1 perusahaan PT Semen Padang. Belasan forum itu tersebar di semua kelurahan di Kecamatan Lubuk Kilangan, empat kelurahan di Pauh, satu kelurahan di Lubuk Begalung, serta satu kelurahan di Teluk Bayur.
Tiap tahun, masing-masing forum mengusulkan berbagai program kerja ke CSR Semen Padang. Kemudian dievaluasi dan ditentukan mana program yang lebih prioritas dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. “Nah, di Forum Nagari Bandar Buat, bedah rumah ini adalah salah satu program yang diusulkan,” kata Rinold Thamrin. (*)