PADANG, HALUAN — Staf Khusus Milenial Presiden (SKP), Ayu Kartika Dewi, bertandang ke Kantor Redaksi haluanpadang.com di Lantai 4 Basko Hotel, Senin (20/12). Dalam kesempatan itu, Ayu Kartika mengikuti sekaligus memimpin diskusi terkait toleransi dan keberagaman yang digelar komunitas Pemuda Lintas Agama (Pelita) Padang, bekerja sama dengan Haluan Media Group (HMG).
Dalam sambutannya, Ayu mengatakan bahwa isu toleransi adalah fokus tugasnya sebagai Stafsus Milenial Presiden. Sebab, sebelumnya ia aktif bergerak di komunitas yang intens membahas toleransi, hingga kemudian ia mendirikan lembaga gerakan sosial SabangMerauke, yang mengusung program pertukaran pelajar antardaerah dengan penekanan pada nilai-nilai toleransi, pendidikan, dan keindonesiaan.
“Dalam program sekali setiap tahun ini, kami mengajak beberapa anak dari berbagai daerah dari Sabang sampai Merauke untuk meluangkan waktu libur sekolah mereka selama beberapa minggu, untuk tinggal di Jakarta. Selama masa pertukaran, mereka akan tinggal bersama keluarga angkat atau Famili Sabang Merauke (FSM),” katanya, Senin (20/12).
Selain itu, katanya, anak-anak tersebut juga akan didampingi oleh Kakak Sabang Merauke (KSM) selaku mentor selama program pertukaran berlangsung. KSM sendiri merupakan mahasiswa di Jakarta yang dapat menjadi contoh teladan dalam keterbukaan pikiran serta toleransi terhadap perbedaan.
“SabangMerauke mendorong anak-anak Indonesia untuk merayakan perbedaan dan mengerti makna toleransi. Mengajak anak Indonesia untuk merasakan Indonesia seutuhnya. Serta menanamkan kesadaran akan pentingnya pendidikan sebagai pintu pilihan,” kata Ayu.
Salah satu tujuan Ayu berkunjung ke Kota Padang, katanya, ialah untuk mendengar langsung pengalaman-pengalaman dari berbagai komunitas yang aktif mengadvokasi isu keberagaman dan toleransi. Ayu mengungkapkan, dengan membangun komunikasi dengan banyak komunitas, maka kampanye keberagaman akan lebih mudah sampai ke tengah masyarakat.
“Di setiap kesempatan, saya sering mendengar perlakuan berbeda yang diterima oleh beberapa pihak yang mungkin bisa dikatakan dari kalangan minoritas. Tapi, dari diskusi-diskusi itu, saya juga mendapatkan semangat dan tenaga baru untuk terus bergerak. Saya seperti mendapatkan harapan baru, di mana selama ini saya merasa sendirian. Namun, dengan bertemu banyak teman, ada harapan baru dalam menjaga keberagaman dan kebhinekaan,” katanya.
Sementara itu, Wakil Direktur Haluan Media Group (HMG), Bhenz Maharajo, dalam kesempatan yang sama menyampaikan terima kasih kepada Pelita Padang yang telah memberikan kepercayaan kepada Kantor Redaksi Haluanpadang.com untuk menghelat agenda diskusi yang membicarakan isu terkait keberagaman dan toleransi tersebut.
“Haluan selalu berupaya untuk ikut menjaga keberagaman. Haluan siap bekerja sama dengan komunitas yang ada, dan kami selalu bersedia menjadi corong informasi seputar keberagaman dan toleransi,” kata Bhenz.
Menurut Bhenz, polarisasi agama di tengah kehidupan bermasyarakat kian terlihat. Sebab demikian, Haluan memposisikan diri sebagai penyejuk. “Kadang kami merasa sendiri karena memilih jalan yang berbeda. Oleh karena itu kami berharap bisa berkolaborasi dengan banyak pihak. Sebab, ancaman keterbelahan itu selalu ada,” katanya lagi.
Turut hadir dalam diskusi tersebut perwakilan dari sejumlah komunitas seperti, Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Padang, Duta Damai Sumbar, Peace Generation Padang, Forum Mahasiswa Mentawai (Formma), Pemuda Ahmadiyah Padang, Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia (Peradah) Sumbar, Sekolah Gender Sumbar, dan Perwakilan Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (Sejuk). (h/mg-rga)