PADANG, HARIANHALUAN.ID — Jumlah kasus penyalahgunaan narkoba di Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) terus mengalami peningkatan signifikan dan menimbulkan kekhawatiran berbagai pihak. Pemerintah daerah, aparat penegak hukum, hingga masyarakat diminta bersinergi dalam mengambil langkah komprehensif guna melindungi generasi muda Minangkabau dari ancaman narkoba yang kian menggerus sendi-sendi kehidupan sosial.
Dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se-Sumbar yang digelar pada Selasa kemarin, Kapolda Sumbar, Irjen Pol Gatot Tri Suryanta, mengatakan, kasus narkoba di Sumbar terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Tahun 2023 tercatat 1.256 kasus dengan 1.694 tersangka, sementara pada 2024 naik menjadi 1.361 kasus dengan 1.768 tersangka. Sementara itu, periode Januari hingga April 2025 mencatat 485 kasus dengan 637 tersangka. Barang bukti yang berhasil diamankan dalam empat bulan terakhir meliputi 383,76 kilogram ganja siap edar, 7,65 kilogram sabu, 1.584 butir inex, serta tiga batang ganja.
Data terkini, katanya, terkait penyalahgunaan narkotika di wilayah Sumbar, hingga akhir April 2025, tercatat 388 kasus dengan 499 terduga pelaku. Dari jumlah itu, sebanyak 479 pelaku berjenis kelamin laki-laki, sementara 20 orang lainnya perempuan.
“Angka ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Situasi ini menjadi alarm bagi kita semua untuk lebih tegas dalam memerangi peredaran narkoba,” ujar Gatot dalam paparannya yang mengusung tema “‘Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Peredaran Gelap Narkoba di Wilayah Sumatra Barat”.
Jenderal bintang dua tersebut menegaskan komitmen Polda Sumbar dalam pemberantasan narkoba tanpa kompromi. Ia mengungkapkan bahwa pihaknya telah memetakan sebanyak 523 titik rawan penyebaran narkoba di wilayah Sumbar yang kini terus diawasi secara intensif.
“Kami tidak main-main. Pengawasan kami perketat, terutama di wilayah perbatasan. Personel Direktorat Reserse Narkoba juga telah ditempatkan, bahkan penggunaan anjing pelacak di bandara serta sejumlah daerah perbatasan seperti Pasaman,” tegasnya.