PADANG, HARIANHALUAN.ID— Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, mengusulkan kawasan kampus Universitas Andalas (Unand) sebagai lokasi evakuasi akhir jika tsunami melanda Kota Padang dan sekitarnya.
Hal ini disampaikannya saat mendampingi Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam kunjungan kerja ke kampus tersebut, Rabu lalu. “Kita menilai area kampus Unand layak untuk dijadikan lokasi evakuasi akhir,” ujar Mahyeldi.
Menurut Mahyeldi, kawasan Unand di Limau Manis memenuhi sejumlah kriteria penting sebagai tempat evakuasi. Selain luasnya mencapai sekitar 500 hektare, kampus tersebut juga berada di ketinggian 250 meter di atas permukaan laut dan berjarak sekitar 15 kilometer dari garis pantai.
Posisi ini dinilai cukup aman dari ancaman tsunami besar yang dipicu Megathrust Mentawai.
Selain itu, Mahyeldi juga mengajukan rekomendasi agar Rumah Sakit Unand dijadikan rumah sakit penyangga bagi RSUP M. Djamil Padang dalam penanganan korban bencana.
Dengan statusnya sebagai rumah sakit pendidikan, RS Unand dinilai memiliki potensi besar untuk mendukung pelayanan medis saat terjadi lonjakan pasien akibat bencana besar. “Kita ingin semua aspek kesiapsiagaan diperkuat, termasuk sektor kesehatan,” tegasnya.
Mahyeldi menekankan bahwa mitigasi adalah langkah penting untuk menekan risiko dan kerugian saat bencana terjadi. Menurutnya, tidak ada yang bisa memprediksi waktu terjadinya bencana, namun kesiapan yang matang akan sangat menentukan keselamatan masyarakat.
“Pemerintah daerah harus siap dalam segala kemungkinan, agar risiko bisa ditekan sekecil mungkin,” pungkasnya. (*)