“Kami berpesan kepada jamaah haji menjelang Arafah sebelum Arafah sedapat mungkin kita upayakan jemaah jangan sampai kelelahan. Supaya tidak kelelahan aktivitasnya jangan diforsir. Usahakan kalau keluar hotel itu malam saja,” pesannya.
Kalaupun butuh keluar hotel siang hari katanya, supaya menggunakan alat pelindung diri, pakai masker, pelindung kepala (topi), kacamata hitam, bawa semprotan air yang dari dinas kesehatan dan Kemenag.
Kedua, Minum Cairan Oralit. Buat yang lansia atau siapapun boleh juga setiap hari minum oralit.
“Kita sudah berikan bekal di tasnya jemaah, oralit dicampur dengan air dalam kemasan diaduk dan diminum setiap hari. Minimal setelah aktivitas di luar. Setelah dari luar, sampai di hotel minum itu untuk mencegah jangan sampai dehidrasi atau kekurangan cairan. Karena kalau dehidrasi akan muncul penyakit-penyakit lain yang tidak kita harapkan,” pinta Liliek.
Ketiga, jangan sampai telat makan. Karena keasikan ibadah, itikaf di masjid sampai waktu salatnya di rangkap (misalnya dari zuhur sampai Isya). Kalaupun seperti itu tolong bawa bekal makanan. Keempat, bawa tas atau kantong sendal.
“Kemudian yang perlu diingatkan kalau ke masjid bawa tas untuk menyimpan sendal, jangan seperti di tanah air sampai di masjid sandalnya dilepas, boleh dilepas tapi dimasukkan ke dalam tas. Jangan nyeselnanti kakinya melepuh,” ingatnya.
Kelima hindari minum air zam-zam yang dingin. Di masjid air zam-ada yang dingin (cool) ada yang biasa (not cool), jangan pilih yang dingin biar tidak batuk pilek. Pesan ini harus disampaikan ke jemaah-jemaah yang lain yang belum mengetahui.