Di sisi lain, Feri berharap para pencari kerja tidak hanya berharap pada lapangan pekerjaan, namun mampu menciptakan lapangan kerja sendiri. “Kami berharap pencaker jangan berharap perusahaan, tapi jadi entrepreneur muda, sehingga bisa mandiri,” ucapnya.
Tahun-tahun sebelumnya, Disnakerin Padang sendiri gencar menggelar job fair. Namun job fair yang sudah dirancang terkendala rasionalisasi anggaran. Namun, berbagai pelatihan tetap dilakukan agar para angkatan kerja memiliki kemampuan yang bisa diaplikasikan di tempat kerja.
“Pelatihan diberikan agar mereka bisa berusaha. Seperti pelatihan barbershop, servis motor, servis kendaraan, barista, kerajinan tangan dan fesyen. Ada juga pelatihan digital, sehingga saat mau melakukan pemasaran tidak ada kendala,” katanya.
Menurutnya, untuk meningkatkan serapan tenaga kerja tidak bisa berjalan sendiri. Disnakerin harus berkolaborasi dengan BP3MI, Balai Pelatihan Vokasi, Dinas Pariwisata, DPMPTSP dan dinas terkait lainnya.
Kendati demikian, ia tetap berharap banyak investasi masuk, sehingga dapat menekan angka pengangguran. “Pada periode Januari-April 2024 ada 22 kasus PHK. Di mana 11 tercapai kesepakatan, dua anjuran dan sembilan sedang proses. Fakta ini perlu menjadi perhatan bersama,” ujarnya. (*)