PADANG, HARIANHALUAN.ID — Seekor sapi jantan berjenis Limousin seberat 930 kilogram milik peternak dari Nagari Matua Hilia, Kecamatan Matua, Kabupaten Agam, terpilih menjadi sapi kurban Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto untuk wilayah Kabupaten Agam pada perayaan Idul adha 1446 Hijriyah tahun ini.
Sapi yang diberi nama Tyson itu berhasil menarik perhatian tim kurban kepresidenan karena postur tubuhnya yang besar, sehat, dan memenuhi kriteria ketat sebagai hewan kurban presiden. Pemilihan sapi dilakukan setelah melalui proses seleksi yang melibatkan dokter hewan dan petugas dari Dinas Peternakan setempat.
“Tyson merupakan sapi unggulan hasil perawatan intensif peternak lokal yang telah berpengalaman. Kondisinya sangat prima dan bobotnya mencapai 930 kilogram,” ujar Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatra Barat Sukarli kepada Haluan Selasa (27/5/2025).
Presiden Prabowo Subianto melalui perwakilan Sekretariat Negara secara resmi telah menetapkan Tyson bersama 21 sapi hasil budidaya peternak terbaik Sumbar lainnya sebagai hewan kurban Presiden yang akan disembelih di seluruh wilayah Sumatra Barat pada tahun ini.
Penyelesaian Administrasi dan Serah Terima Sapi Qurban Banmas Presiden RI untuk Provinsi Sumatera Barat, diselenggarakan di ruang rapat Disnakeswan Sumbar pada Selasa (27/5/2025).
Kegiatan ini dihadiri tim Sekretariat Presiden (Setpres), perwakilan dinas yang menangani fungsi Peternakan Kabupaten/Kota se Sumatra Barat, Disnakeswan Sumbar beserta para pemilik sapi kurban kepresidenan terpilih.
Pemilik Tyson, Irsyad (26) mengaku bangga dan bersyukur atas terpilihnya sapi peliharaannya sebagai hewan kurban Presiden Prabowo Subianto pada hari raya kurban tahun ini.
“Ini merupakan sebuah kehormatan besar bagi saya dan warga Nagari Matua. Semoga menjadi berkah untuk semua,” ujar peternak Millenial ini kepada Haluan disela kegiatan penandatanganan dokumen Administrasi dan Serah Terima Sapi Qurban Banmas Presiden RI untuk Provinsi Sumatera Barat, di ruang rapat Disnakeswan Sumbar pada Selasa (27/5/2025).
Menurut Irsyad, ia bersama keluarganya telah memelihara Tyson sejak empat tahun terakhir. Sebelum terpilih sebagai sapi kurban Presiden, sapi berbadan jumbo ini ternyata pernah nyaris dijual di pasar ternak sebagai sapi potong biasa.
“Dua tahun sebelumnya Tyson sudah pernah ditawar Rp50 juta, tapi saat itu giginya belum copot sehingga tak jadi dijual. Sebelum Idul Fitri lalu, Tyson sempat dibawa ke Pasar Ternak dan ditawar Rp 70 juta tapi tidak dijual. Saat dibawa ke pasar, Tyson memang menarik perhatian karena badannya begitu sehat dan besar,” ucapnya
Irsyad juga mengaku ketika itu ia sempat putus asa karena Tyson tidak kunjung laku terjual dengan harga yang cocok. Untuk menghibur diri, saat itu ia mengakui sempat berucap bahwa sapi jumbo kesayangannya ini kelak akan menjadi sapi qurban presiden Pranowo.
“Alhamdulillah, ternyata memang benar ucapan itu adalah doa, sekitar dua atau tiga hari setelah dibawa ke pasar ternak ada dokter hewan yang menelfon apakah Tison masih ada. Sehari setelahnya mereka datang dan Tison langsung diukur,” tambahnya.
Peternak Milenial yang mengantongi gelar Sarjana Geografi lulusan UNP ini mengakui, Tyson yang akhirnya dibeli tim Sekretariat Presiden dengan harga Rp80 juta ini, punya nafsu makan cukup besar.
Dalam sehari, sapi jantan jenis Limousin ini mampu menghabiskan 60 sampai 70 kilogram rumput segar serta sekitar 30 sampai 40 kilogram comboran yang terdiri dari campuran pelet, sagu, dedak dan kolang-kaling.
“Dengan harga beli 80 juta dari Presiden ini kami sudah cukup puas karena memang harga ini sudah diatas pasaran. Terpilihnya Tison sebagai sapi kurban Presiden Prabowo juga menjadi suatu kebanggan bagi saya selaku peternak Millenial,” pungkasnya. (*).