PADANG, HARIANHALUAN.ID – Mantan Ketua Dewan Penasehat Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Sumatera Barat H Basril Djabar menyebut, kesuksesan ekspansi bisnis Basrizal Koto lewat pendirian Basko City Mall (BCM) di Kawasan Kuranji, adalah bukti nyata bahwa Sumatera Barat adalah daerah Ramah Investasi.
Keberhasilan Basko merintis serta mengembangkan sayap bisnis yang telah dimulainya sejak era tahun 90 an di Kota Padang, juga menjadi salah satu pemicu pertumbuhan investasi di Kota Padang. Jiwa petarung Basko, pantas ditiru oleh para pengusaha Minang zaman sekarang.
“Saya adalah salah satu orang pertama yang mendorong Basko untuk datang dan menanamkan modal di Sumbar pada tahun 90 bersama dengan Mantan Gubernur Sumbar Hasan Basri Durin serta Wali Kota Padang saat itu Syahrul Udjud, di era tahun 90 an,” ujarnya kepada Haluan Selasa (27/5).
Kala itu, ucap tokoh pengusaha sekaligus pers Sumbar ini, rencana investasi Basko untuk pembangunan Hotel maupun Mall di kawasan Air Tawar, mendapatkatkan sambutan antusias dari pemerintah daerah. Seluruh proses perizinan bisnis Basko, segera keluar dalam waktu singkat.
“Artinya kan tidak ada kesulitan dalam mengurus perizinan di Sumatra Barat. Di Padang ini, kalau bisa mudah kenapa dipersulit. Tidak sama dengan di daerah lain, kalau bisa dipersulit kenapa dipermudah,” ucapnya.
Menurut Basril Djabar, ekspansi bisnis yang saat ini dilakukan Basko lewat pendirian Basko City Mall (BCM) tidak hanya menjadi indikasi bahwa aktivitas investasi di Sunatra Barat hingga kini masih terus tumbuh dan bekembang.
Lebih dari itu, ekspansi bisnis Basko menjadi salah satu motor penggerak ekonomi daerah, membuka lapangan pekerjaan bagi ribuan orang, hingga
memberikan harapan baru bagi pengembangan potensi ekonomi Kota Padang maupun Sumatra Barat yang kaya akan sumber-sumber ekonomi potensial.
“Kepada Putra Minang yang punya banyak uang di Rantau, tirulah Basko. Carilah peluang bisnis tang bisa dikembangkan. Entah itu di sektor industri, perkebunan pertanian, perikanan mauoun. Sumbar menyimpan banyak sekali potensi investasi yang bisa dikembangkan,” tuturnya. (*)