PADANG, HARIANHALUAN.id–Aset Unit Usaha Syariah (UUS) Bank Nagari pada semester I atau hingga Juni 2025 mencapai sebesar Rp6,41 triliun.
Sedangkan pembiayaan yang telah dikucurkan mencapai Rp4,52 triliun dan Dana Pihak Ketiga yang berhasil dihimpun senilai Rp4,87 triliun.
Demikian dikatakan Direktur Utama Bank Nagari Gusti Candra ketika dikonfirmasi Haluan di Padang terkait kinerja UUS bank tersebut, Kamis (17/7).
Dikatakan Gusti, aset UUS Bank Nagari pada Semester I/2025 tumbuh dari Desember 2024 sebesar Rp305,89 miliar atau 5,01 persen secara ytd.
Sedangkan pembiayaan tumbuh Rp477,87 milliar atau 11,83 persen secara ytd dan Dana Pihak Ketiga tumbuh sebesar Rp132,29 miliar atau 2,79 persen secara ytd.
“Kita menargetkan pada tahun ini aset bisa mencapai Rp7,17 triliun, pembiayaan menjadi Rp5,04 triliun dan DPK menjadi Rp5,58 triliiun,”ujarnya.
Dikatakan Gusti, beberapa upaya telah dan akan dilakukan untuk bisa mencapai target aset, pembiayaan dan DPK sesuai yang direncanakan.
“Diantaranya apabila hasil assesment dinilai layak direncanakan penguatan dan penambahan Layanan Kantor Fungsional Syariah di KC Konvensional khususnya di luar Provinsi Sumatera Barat,” jelasnya.
Diantaranya di Kantor Cabang Pekanbaru, Kantor Cabang Pembantu Panam, Kantor Cabang Jakarta, Kantor Cabang Pembantu Matraman, Kantor Cabang Pembantu Tanah Abang dan Kantor Cabang Bandung.
Upaya lain untuk mencapai target adalah meningkatkan uniqness dan diversifikasi produk dan layanan syariah sesuai kebutuhan nasabah saat ini.
“Kemudian Capacity Building kepada karyawan dalam meningkatkan kompetensi perbankan syariah,” kata Gusti yang telah memulai karirnya sejak tahun 1997 itu.
Ditambahkannya literasi dan edukasi syariah juga akan lebih masif dan berkelanjutan dilakukan kepada ekosistem syariah yang telah ada.
Literasi dan edukasi juga akan digencarkan untuk kelompok masyarakat yang potensial untuk mengakses produk syariah, tapi belum begitu paham tentang ekonomi syariah.
Kemudian juga melakukan penguatan kerjasama keuangan berbasis mitra dengan lembaga pemerintahan dan swasta dan Program-program promosi pemasaran syariah.
“Lalu penguatan digitalisasi keuangan syariah untuk memberikan kemudahan dan manfaat kepada masyarakat/nasabah,” kata pria kelahiran Lintau tahun 1972 itu.
“Upaya lainnya adalah menggarap secara intensif pasar pelajar, guru dan orang tua di sekolah dan perguruan tinggi islam,” ungkap lulusan Magister Manajemen Universitas Andalas itu.
Juga menggarap secara intensif dan memperluas jangkauan literasi dan pemasaran tabungan haji reguler, tabungan haji khusus, tabungan haji muda dan tabungan pasca pengambilan porsi haji.
Ia mengatakan jaringan pelayanan UUS Bank Nagari terdiri dari Kantor Cabang Syariah (KCS) sebanyak 5 Kantor, Kantor Capem Syariah (KCPS) 9 Kantor, Kantor Fungsional Syariah (KFS) 115 Kantor, dan ATM Syariah sebanyak 19 ATM unit.
Ia mengaku beberapa kendala masih dihadapi oleh Bank Nagari dalam meningkatkan penetrasi (penerimaan dan penggunaan) syariah.
Hal itu dikarena masih rendahnya indeks literasi dan inkusi keuangan Masyarakat di Sumatera Barat dibandingkan provinsi lain di Indonesia.
“Dengan nilai masing-masing 40,78 persen dan 76,88 persen berdasarkan sumber SNLIK OJK 2022, Buku Roadmap Penguatan BPD Periode 2024-2027,” terangnya lagi.
Hal ini juga sesuai dengan Buku Roadmap Pengembangan dan Penguatan Perbankan Syariah Indonesia (RP3SI) 2023–2027, yaitu literasi keuangan syariah dan inklusi keuangan syariah secara Nasional dan Sumatera Barat dengan nilai masing-masing sebesar sekitar 9 persen dan 12,12 persen.
“Tetapi demikian prospek pembiayaan syariah ke depannya pada PT Bank Nagari sangat bagus, dan kita sangat optimis,” ujarnya antusias.
Gusti mengatakan sesuai dengan Rencana Bisnis Bank PT Bank Nagari Periode 2025 – 2027, bahwa pertumbuhan Pembiayaan Syariah pada tahun 2025 diproyeksikan sebesar 16,03 persen.
Adapun prospek ini didukung oleh beberapa kebijakan PT Bank Nagari yakni adanya peralihan kantor dari konvensional menjadi syariah.
Diantaranya KCP menjadi KCPS UIN Imam Bonjol pada 24 November 2024, dan KCP menjadi KCPS Kemenag Padang pada 24 November 2024.
Kemudian KCP menjadi KCPS Bapenda Provinsi Sumatera Barat pada 15 Februari 2025 serta KCP menjadi KCPS Kantor Gubernur Sumatera Barat pada bulan 22 Februari 2025.
Selanjutnya KF menjadi KFS BPKAD Provinsi Sumatera Barat pada 24 November 2024 dan KF menjadi KFS Samsat Corner Plaza Andalas Padang pada 15 Februari 2025.
“Lalu KF menjadi KFS Samsat Transmart pada 15 Februari 2025 lalu serta KF menjadi KFS CHIP Lubuk Buaya pada 15 Februari 2025,” tuturnya lagi.
Prospek cerah syariah itu juga karena adanya peralihan rekening gaji Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten Agam dari konvensional menjadi syariah pada 21 Juni 2025 yang juga akan diikuti beberapa kabupaten/kota lainnya.
Selanjutnya penyediaan layanan keuangan terpadu untuk ekosistem syariah seperti untuk ekosistem masjid, musala, sekolah, pesantren, perguruan tinggi islam, rumah sakit dan klinik islam, ekosistem halal, haji dan umrah,ZISWAF dan lain-lain. (h/ita)