PADANG, HARIANHALUAN.ID — Dinas Pangan Sumatera Barat (Sumbar) memastikan hingga saat ini belum ditemukan indikasi peredaran beras oplosan di wilayah Sumbar. Untuk itu, masyarakat diminta untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu-isu simpang siur yang belum terbukti kebenarannya.
Kepala Dinas Pangan Sumbar, Iqbal Ramadi Payana mengatakan, Berdasarkan laporan masyarakat dan monitoring lapangan, Belum ditemukan adanya indikasi praktik pengoplosan beras lokal premium.
“Beras yang dioplos itu biasanya beras pulen yang lebih banyak beredar di Pulau Jawa. Sedangkan di Sumbar masyarakat kita lebih banyak mengonsumsi beras premium lokal seperti Sokan, Anak Daro, dan sebagainya,” ujarnya kepada Haluan, Rabu (17/7).
Iqbal menjelaskan, pengawasan terhadap keamanan pangan di Sumbar dilakukan dengan melibatkan Satuan Tugas (Satgas) Pangan yang dikomandoi langsung oleh Polda Sumbar serta sinergi aktif antara Dinas Pangan Sumbar beserta seluruh dinas pangan kabupaten/kota.
Kegiatan monitoring dilakukan rutin setiap hari untuk menjamin kualitas dan keamanan pangan yang beredar di pasaran aman di konsumsi masyarakat.
Di sisi lain, Iqbal menyampaikan, ketersediaan pangan di Sumbar saat ini dalam keadaan sangat stabil. Bahkan, cadangan pangan daerah menjadi salah satu yang terbaik secara nasional. “Harga juga relatif stabil, sehingga tidak menyebabkan inflasi yang signifikan,” katanya.














