PADANG, HARIANHALUAN.ID – Sumatera Barat (Sumbar) kembali mendapat sorotan nasional dalam pengembangan pariwisata halal. Tim penilai Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) 2025 melakukan visitasi ke sejumlah destinasi strategis di Ranah Minang sejak Senin hingga Rabu (18–20/8/2025).
Kunjungan ini menjadi bagian dari evaluasi nasional untuk memetakan kesiapan daerah dalam mengembangkan pariwisata ramah muslim yang terukur dan berdaya saing global.
Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kabiro Kesra) Setdaprov Sumbar, Al Amin, menegaskan visitasi IMTI menjadi momentum penting untuk menunjukkan keseriusan daerah.
“Sumatera Barat punya modal budaya, kuliner dan alam yang kuat untuk dikembangkan dalam kerangka pariwisata halal. Visitasi IMTI ini bukan sekadar penilaian, tetapi juga peluang memperkuat branding kita sebagai destinasi ramah muslim global,” ujarnya kepada Haluan, Senin (18/8/2025).
Kunjungan tim visitasi IMTI ke Ranah Minang kali ini, disambut serta didampingi langsung Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumbar, Arry Yuswandi, Kabiro Kesra Al Amin dan juga Kepala Dinas Pariwisata Luhur Budianda beserta jajaran.
Sejak kedatangan di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), tim langsung meninjau fasilitas ramah muslim yang tersedia di area bandara, termasuk restoran, musala, toilet dan sarana bagi penyandang difabel.
Dari sana, mereka melanjutkan agenda ke Basko City Mall (BCM), Stasiun Kereta Api Simpang Aru, hingga Masjid Raya Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi yang digadang-gadang sebagai pusat halal lifestyle Sumbar.
Malam harinya, rombongan disambut jamuan makan malam bersama jajaran pemerintah daerah di Hotel Rangkayo Basa.
Keesokan harinya, Selasa (19/8/2025), tim penilai menggelar expose borang pariwisata halal bersama Dinas Pariwisata Sumbar. Setelah itu, mereka melakukan peninjauan ke kawasan Pantai Padang, termasuk ke Pujasera Zona Khas dan Masjid Al-Hakim, sebagai ikon wisata halal berbasis kuliner dan religi.