Minggu, 24 Agustus 2025
HarianHaluan.id
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • UTAMA
  • EkBis
  • NASIONAL
  • OLAHRAGA
  • SUMBAR
    • AGAM
    • BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • KAB. SOLOK
    • KOTA SOLOK
    • KAB. LIMAPULUH KOTA
    • MENTAWAI
    • PADANG
    • PADANG PANJANG
    • PADANG PARIAMAN
    • PARIAMAN
    • PASAMAN
    • PASAMAN BARAT
    • PAYAKUMBUH
    • PESISIR SELATAN
    • SAWAHLUNTO
    • SIJUNJUNG
    • SOLOK SELATAN
    • TANAH DATAR
  • OPINI
  • PENDIDIKAN
    • KAMPUS
      • INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
      • POLITEKNIK ATI PADANG
      • POLITEKNIK NEGERI PADANG
    • SASTRA BUDAYA
  • PARIWISATA
  • WEBTORIAL
  • PILKADA SUMBAR
  • INSPIRASI
  • RAGAM
    • PERISTIWA
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • RANAH & RANTAU
      • KABA RANAH
      • KABA RANTAU
    • PRAKIRAAN CUACA
  • UTAMA
  • EkBis
  • NASIONAL
  • OLAHRAGA
  • SUMBAR
    • AGAM
    • BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • KAB. SOLOK
    • KOTA SOLOK
    • KAB. LIMAPULUH KOTA
    • MENTAWAI
    • PADANG
    • PADANG PANJANG
    • PADANG PARIAMAN
    • PARIAMAN
    • PASAMAN
    • PASAMAN BARAT
    • PAYAKUMBUH
    • PESISIR SELATAN
    • SAWAHLUNTO
    • SIJUNJUNG
    • SOLOK SELATAN
    • TANAH DATAR
  • OPINI
  • PENDIDIKAN
    • KAMPUS
      • INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
      • POLITEKNIK ATI PADANG
      • POLITEKNIK NEGERI PADANG
    • SASTRA BUDAYA
  • PARIWISATA
  • WEBTORIAL
  • PILKADA SUMBAR
  • INSPIRASI
  • RAGAM
    • PERISTIWA
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • RANAH & RANTAU
      • KABA RANAH
      • KABA RANTAU
    • PRAKIRAAN CUACA
HarianHaluan.id
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • UTAMA
  • EkBis
  • NASIONAL
  • OLAHRAGA
  • SUMBAR
  • OPINI
  • PENDIDIKAN
  • PARIWISATA
  • WEBTORIAL
  • PILKADA SUMBAR
  • INSPIRASI
  • RAGAM
HARIANHALUAN.ID UTAMA

Berpekan Ria Menuju Pekan Nan Tumpah 2025

Editor: Atviarni, Penulis:Kiki Nofrijum
Jumat, 22/08/2025 | 14:30 WIB
ShareTweetSendShare

Teks foto: Taklimat Peluncuran Pekan Nan Tumpah 2025 di Fabriek Padang, Rabu (20/8/2025) kemarin. KIKI NOFRIJUM

PADANG, HARIANHALUAN.ID — “Seni Murni, Seni Terapan, Seni Terserah: Jika Kamu Paham Semua Ini, Mungkin Kamu Salah Paham”. Penjudulan yang paradoks ini telah menjenakakan tanda tanya di kepala. Kalimatnya seperti peranakan dari buah pikir Joko Pinurbo yang selalu mempreteli kata-kata ke dalam bait puisinya. Tema ini merupakan bingkai dari pelaksanaan Pekan Nan Tumpah 2025 sebagai gelaran dwitahunan Komunitas Seni Nan Tumpah.

Di Fabriek Padang, pada 24 sampai 30 Agustus ini, “Seni Murni, Seni Terapan dan Seni Terserah” mungkin akan tergambar cukup jelas bagaimana tema Pekan Nan Tumpah itu hadir. Bisa saja, “Jika Kamu Paham Semua Ini” hanyalah sekadar penerawangan di awal, yang kemudian dijawab “Mungkin Kamu Salah Paham”, akan membuka jelas hasil-hasil dari pengamatan yang telah dikira-kirakan.

Direktur Pekan Nan Tumpah, Mahatma Muhammad, mengatakan Pekan Nan Tumpah tidak bertujuan untuk mendidik atau bahkan menciptakan diri sebagai festival termewah, terbesar, atau ter ter lainnya. Pekan Nan Tumpah ini hanyalah ingin meruangtemukan lintas-lintas seni ke dalam kebersamaan. Sebab, Pekan Nan Tumpah sendiri ini lahir dari halaman rumah yang kemudian perlahan menjajal pelangkahannya keluar.

“Dari tahun ke tahun sampai pelaksanaannya yang ketujuh kami istilahnya ada dan berlanjut. Sebagaimana pengamatan kami kalau ide dan gagasan yang muncul hari ini memang dirasa begitu, bahwa seni hari ini tidak lagi terikat pada hal-hal yang teoritis dan substansi lagi. Semua tentang seni, alat-alatnya sudah leluasa diapakan saja sesuka hati, asalkan bisa dipanggungkan,” katanya kepada Haluan, Jumat (22/8/2025).

Seni seakan sudah tidak berkotak-kotak lagi dan telah mengaburkan kelompok-kelompoknya. Mahatma tak menampik masa depan berkesenian akan seperti apa dan bagaimana. Yang jelas upaya-upaya akomodir tetap menjadi jalan untuk meruangkan seni-seni yang berkembang hari ini sebagai wujud relevansi dengan masyarakat hari ini.

“Dari situasi berkesenian itulah kita melihat pertunjukan sudah berani, karena seni itu telah melebur. Jejaring-jejaring ini yang kita pertahankan atau bahkan diperlebar lagi agar seni itu harapannya bisa tumbuh. Di NTMS kita ingin membawa generasi muda agar mau menikmati seni atau bahkan kelak menjadi pelaku seni,” ujarnya.

Supervisor Pekan Nan Tumpah, Nasrul Azwar melihat perayaan Pekan Nan Tumpah benar-benar sedang melimpah ruah. Mak Naih — panggilan kesayangannya — yang bertindak sebagai bentuk-jadi buku Pekan Nan Tumpah akan mengurai seluk-beluk seni pertunjukan dan lain-lainnya.

“Buku perjalanan Nan Tumpah ini diamati dari tujuh kali pelaksanaan Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) yang telah digelar sejak Maret lalu. Ini diperkuat juga dengan survei mini tentang memori-memori KSNT dan Pekan Nan Tumpah-nya,” katanya.

Kurator Pameran, Nessya Fitryona menyebutkan kehadiran pameran pada Pekan Nan Tumpah ini tidak sekadar menggadang-gadangkan karya-karya dari perupa di bidangnya saja, karena mengingat induk tema yang dirancang bahwa seni telah melebur dan saling berkawan.

“Yang menarik karya-karya tidak diciptakan dari tangan seniman saja, tapi orang dengan bidang lain juga berpartisipasi. Ada dari bidang optometri, dan bahkan dari anak SMP. Karya-karya yang ada seperti instalasi, mix media, eksperimental dan lain-lain,” jelasnya.

Lalu tutur Angelique Maria Cuaca, selaku Kurator Pertunjukan Ekshibisi, juga menyebutkan Pekan Nan Tumpah ini menjejaring apa yang ada dan apa yang bisa. Seperti anak-anak sekolah pun bagian terpenting dari upaya Nan Tumpah mempelebar pintu gerbang kesenian.

“Kita ingin mereka yang anak-anak sekolah ini pada akhirnya bahwa seni itu baik. Mereka jangan sampai tidak peduli, tidak pun mereka bisa berkesenian, setidaknya mereka bisa menikmati kesenian,” katanya.

Begitu pun dari Kurator Pertunjukan Seni, Jumaidil Firdaus. Ia mengklaim bahwa sebagian pertunjukan akan “meneror”. Pertunjukan lama atau baru, semuanya akan menggugah. “Sebanyak 16 pertunjukan yang berpanggung diisi oleh pertunjukan musik, tari dan teater. Penampilan ini ada karya yang telah ditampilkan, dan juga karya baru.”

Dan dalam penata artistik pun, Aser selaku Direktur Artistik menjelaskan Fabriek Padang dijadikan venue Pekan Nan Tumpah kali ini berangkat dari kesepakatan dan konsep yang telah digagas bersama.

“Venue-nya terdiri dari tiga ruang pamer, tiga ruang pertunjukan dan satu area pelatihan dan juga disediakan UMKM dan lapak baca” ujarnya. (*)

Tags: HeadlineNan TumpahSumbar
ShareTweetSendShare

BacaJuga

Damar Shaker, Berkembang dengan Kemitraan

Damar Shaker, Berkembang dengan Kemitraan

Sabtu, 23/08/2025 | 22:58 WIB
Nasib Malang Pekerja Lepas PT SUMA: Kaki Hancur, BPJS Tak Bisa Diklaim, Kini Hidup Bergantung Pinjaman

Nasib Malang Pekerja Lepas PT SUMA: Kaki Hancur, BPJS Tak Bisa Diklaim, Kini Hidup Bergantung Pinjaman

Sabtu, 23/08/2025 | 21:46 WIB
Belasan HGU Kelapa Sawit Segera Berakhir, Siapkan Mekanisme Penyerahan Hak Pengelolaan kepada Masyarakat

97 Unit Perusahaan Pertanian Beroperasi di Sumbar : Sawit Masih Jadi Primadona

Jumat, 22/08/2025 | 18:53 WIB
Siska Aprisia Akan Tampil di Pekan Nan Tumpah 2025

Siska Aprisia Akan Tampil di Pekan Nan Tumpah 2025

Jumat, 22/08/2025 | 14:34 WIB
Tragedi Dua Pelajar SMAN 10 Padang Tewas: Polisi Gunakan Teknologi Canggih Ungkap Kronologi Kecelakaan Minibus dan Kereta Api

Tragedi Dua Pelajar SMAN 10 Padang Tewas: Polisi Gunakan Teknologi Canggih Ungkap Kronologi Kecelakaan Minibus dan Kereta Api

Jumat, 22/08/2025 | 13:28 WIB
Situs Percandian Pulau Sawah, Resmi Ditetapkan sebagai Cagar Budaya Nasional

Situs Percandian Pulau Sawah, Resmi Ditetapkan sebagai Cagar Budaya Nasional

Jumat, 22/08/2025 | 12:08 WIB
iklan iklan iklan

HALUANePaper

Digital Interaktif.

Edisi 1 Januari 1970

HALUANOPINI

No Viral, No Justice
OPINI

No Viral, No Justice

Sabtu, 23/08/2025 | 13:23 WIB

SelengkapnyaDetails
Si Patai

Tiga Peluru Untuk Si Patai: Seabad Berlalu, Pertanyaannya Masih Sama

Jumat, 22/08/2025 | 21:50 WIB
Tiga Peluru untuk Si Patai; Seabad Berlalu, Pertanyaannya Masih Sama

Tiga Peluru untuk Si Patai; Seabad Berlalu, Pertanyaannya Masih Sama

Jumat, 22/08/2025 | 18:09 WIB
Harusnya Andre Rosiade Bukan Tabrani

Harusnya Andre Rosiade Bukan Tabrani

Jumat, 22/08/2025 | 07:23 WIB
Harmoni Agama, Budaya dan Spirit Kebersamaan dalam Nikah Massal dan Festival Bajamba

Harmoni Agama, Budaya dan Spirit Kebersamaan dalam Nikah Massal dan Festival Bajamba

Kamis, 21/08/2025 | 19:23 WIB

HALUANTERPOPULER

  • Bapak dan Anak Berhasil Bawa Nama Dharmasraya ke Istana

    Bapak dan Anak Berhasil Bawa Nama Dharmasraya ke Istana

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pengawas BK Cabdin Wilayah III Sumbar Leni Murni Hayati Sebut Tugas Guru Wali Tidak Mengurangi Peran BK dan Walas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nasib Malang Pekerja Lepas PT SUMA: Kaki Hancur, BPJS Tak Bisa Diklaim, Kini Hidup Bergantung Pinjaman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Wabup Serahkan Bantuan untuk 22 Putra Putri Tanah Datar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ir. Ulul Azmi Dikukuhkan Jadi Ketua KKSB Kota Pekanbaru Bersama Bundo KKSB dan Pemuda IKP-PBR Kota Pekanbaru

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
HarianHaluan.id

Kantor Redaksi dan Bisnis:
Jln. Prof Hamka (Komp. Bandara Tabing - Lanud St. Syarir) - Kota Padang - Sumatera Barat (25171)

  [email protected]

  Redaksi: 08126888210 (Nasrizal)
  Iklan: 081270864370 (Andri Yusran)

Instagram Harianhaluan Post

  • PADANG, HARIANHALUAN.ID — Hidup Salmon Saroni Sarumaha (38) mendadak berubah drastis sejak peristiwa nahas yang dialaminya dua bulan lalu.Padang tourism guideTelkom Indonesia productsPekerja harian lepas PT Sumber Utama Mandiri (SUMA) itu harus merasakan remuknya kedua kaki akibat kecelakaan kerja, sementara hak-hak perlindungan ketenagakerjaannya justru diabaikan oleh perusahaan.Kecelakaan itu terjadi pada 8 Juli 2025, di sebuah gudang yang berlokasi di By Pass Kilometer 4 Kota Padang. Saat tengah melakukan aktivitas bongkar muat.Tubuh Roni, sapaan akrab Salmon tertimpa musibah. Kaki kanannya hancur total, dari tumit hingga pergelangan, sementara kaki kirinya juga retak parah dengan tumit dan engsel pecah.Selengkapnya di link https://harianhaluan.id/utama/hh-129690/nasib-malang-pekerja-lepas-pt-suma-kaki-hancur-bpjs-tak-bisa-diklaim-kini-hidup-bergantung-pinjaman/
  • Menyusul pernyataan dari Kementerian Kebudayaan
Republik Indonesia (Kemenbud RI) yang menyatakan Danau Toba sebagai UNESCO Global Geopark UGGp) telah diganjar “kartu kuning” oleh UNESCO sendiri. Artinya pemberian “kartu kunig” ini tentu sangat
mengkhawatirkan Danau Toba yang bisa saja status pengakuan dunianya bakal dilepas.Selengkapnya di koran Haluan hari ini.

Follow Us

  • Index
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

HarianHaluan.id © 2025.

Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • UTAMA
  • EkBis
  • NASIONAL
  • OLAHRAGA
  • SUMBAR
    • AGAM
    • BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • KAB. SOLOK
    • KOTA SOLOK
    • KAB. LIMAPULUH KOTA
    • MENTAWAI
    • PADANG
    • PADANG PANJANG
    • PADANG PARIAMAN
    • PARIAMAN
    • PASAMAN
    • PASAMAN BARAT
    • PAYAKUMBUH
    • PESISIR SELATAN
    • SAWAHLUNTO
    • SIJUNJUNG
    • SOLOK SELATAN
    • TANAH DATAR
  • OPINI
  • PENDIDIKAN
    • KAMPUS
      • INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
      • POLITEKNIK ATI PADANG
      • POLITEKNIK NEGERI PADANG
    • SASTRA BUDAYA
  • PARIWISATA
  • WEBTORIAL
  • PILKADA SUMBAR
  • INSPIRASI
  • RAGAM
    • PERISTIWA
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • RANAH & RANTAU
      • KABA RANAH
      • KABA RANTAU
    • PRAKIRAAN CUACA

HarianHaluan.id © 2025.