SOLOK SELATAN, HARIANHALUAN.ID – Senyumnya sederhana, tatapannya penuh keyakinan. Di balik usianya yang baru 21 tahun, Juanda S. Jamhur memikul tanggung jawab besar sebagai Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Solok Selatan periode 2024/2025.
Kisah hidupnya bukan sekadar perjalanan seorang mahasiswa, melainkan potret kegigihan seorang anak muda yang berangkat dari keterbatasan.
Juanda lahir di Punai Merindu, sebuah desa di Kabupaten Kerinci, Jambi, pada 18 Agustus 2003. Ia tumbuh tanpa kehadiran seorang ayah yang telah lebih dulu dipanggil Sang Khalik. Namun di sanalah ketabahan seorang ibu, Siti Saudah, menempa karakternya.
“Dari ibu, saya belajar arti ketulusan dan kesabaran,” ucapnya lirih, mengenang perjuangan sang ibu yang membesarkannya seorang diri.
Perjalanan Juanda sebagai aktivis dimulai ketika ia kuliah di STKIP Widyaswara Indonesia. Awalnya, ia hanya seorang mahasiswa biasa yang ikut pelatihan kader HMI. Namun semangat belajarnya membuat ia terus terlibat, dari forum diskusi kampus, kegiatan sosial, hingga pertemuan nasional. Jejak langkah itu mengantarnya dipercaya memimpin HMI di Solok Selatan.
Bagi Juanda, kepemimpinan bukan soal status atau prestise. “Jabatan hanyalah amanah. Yang penting, bagaimana kita bisa memberi manfaat,” katanya dengan mata berbinar.
Di bawah kepemimpinannya, HMI Solok Selatan hadir lebih dekat dengan masyarakat. Kaderisasi rutin, diskusi lintas kampus, bakti sosial, hingga program literasi menjadi warna baru organisasi ini. Ia ingin menjadikan HMI sebagai rumah pembentukan pemimpin muda yang kritis, peduli, dan berintegritas.