Rabu, 10 September 2025
HarianHaluan.id
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • UTAMA
  • EkBis
  • NASIONAL
  • OLAHRAGA
  • SUMBAR
    • AGAM
    • BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • KAB. SOLOK
    • KOTA SOLOK
    • KAB. LIMAPULUH KOTA
    • MENTAWAI
    • PADANG
    • PADANG PANJANG
    • PADANG PARIAMAN
    • PARIAMAN
    • PASAMAN
    • PASAMAN BARAT
    • PAYAKUMBUH
    • PESISIR SELATAN
    • SAWAHLUNTO
    • SIJUNJUNG
    • SOLOK SELATAN
    • TANAH DATAR
  • OPINI
  • PENDIDIKAN
    • KAMPUS
      • INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
      • POLITEKNIK ATI PADANG
      • POLITEKNIK NEGERI PADANG
    • SASTRA BUDAYA
  • PARIWISATA
  • WEBTORIAL
  • PILKADA SUMBAR
  • INSPIRASI
  • RAGAM
    • PERISTIWA
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • RANAH & RANTAU
      • KABA RANAH
      • KABA RANTAU
    • PRAKIRAAN CUACA
  • UTAMA
  • EkBis
  • NASIONAL
  • OLAHRAGA
  • SUMBAR
    • AGAM
    • BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • KAB. SOLOK
    • KOTA SOLOK
    • KAB. LIMAPULUH KOTA
    • MENTAWAI
    • PADANG
    • PADANG PANJANG
    • PADANG PARIAMAN
    • PARIAMAN
    • PASAMAN
    • PASAMAN BARAT
    • PAYAKUMBUH
    • PESISIR SELATAN
    • SAWAHLUNTO
    • SIJUNJUNG
    • SOLOK SELATAN
    • TANAH DATAR
  • OPINI
  • PENDIDIKAN
    • KAMPUS
      • INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
      • POLITEKNIK ATI PADANG
      • POLITEKNIK NEGERI PADANG
    • SASTRA BUDAYA
  • PARIWISATA
  • WEBTORIAL
  • PILKADA SUMBAR
  • INSPIRASI
  • RAGAM
    • PERISTIWA
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • RANAH & RANTAU
      • KABA RANAH
      • KABA RANTAU
    • PRAKIRAAN CUACA
HarianHaluan.id
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • UTAMA
  • EkBis
  • NASIONAL
  • OLAHRAGA
  • SUMBAR
  • OPINI
  • PENDIDIKAN
  • PARIWISATA
  • WEBTORIAL
  • PILKADA SUMBAR
  • INSPIRASI
  • RAGAM
HARIANHALUAN.ID UTAMA

Serangga Vektor dan Penyakit Yellow Leaf Virus Ancam Produksi Terong di Sumatra Barat

Editor: Arda Sani
Rabu, 10/09/2025 | 13:24 WIB
ShareTweetSendShare

Terong (Solanum melongena L.) merupakan salah satu komoditas pertanian yang memiliki nilai ekonomi tinggi di Sumatra Barat. Namun, di tengah meningkatnya produksi terong, ancaman hama dan penyakit tanaman semakin mengkhawatirkan. Salah satu penyakit utama yang menjadi momok bagi petani adalah Yellow Leaf Virus, yang penyebarannya sangat dipengaruhi oleh serangga vektor.

Tim peneliti dari Universitas Andalas, yang terdiri dari Lailatun Najmi, Silvia Permata Sari, dan Yaherwandi, telah melakukan penelitian komprehensif mengenai serangga vektor dan dampaknya terhadap penyebaran penyakit Yellow Leaf Virus pada tanaman terong di Sumatra Barat. Hasil penelitian ini memberikan wawasan penting yang dapat membantu petani dalam mengendalikan hama serta memitigasi dampak penyakit yang merugikan hasil panen.

Naskah lengkap dari penelitian ini dapat dilihat padahttps://journal.trunojoyo.ac.id/agrovigor/article/view/24965 dan http://jurnal.um- tapsel.ac.id/index.php/agrohita/article/view/14073.

Penelitian yang berlangsung selama lima bulan pada tahun 2023 ini dilakukan di empat sentra produksi terong utama, yaitu Kecamatan Kuranji, Kecamatan Pauh, Kecamatan Batang Anai, dan Kecamatan Sitoga. Dengan metode survei yang sistematis, tim peneliti berhasil mengidentifikasi tujuh jenis serangga vektor yang berperan dalam penyebaran Yellow Leaf Virus.

Serangga yang ditemukan meliputi Bemisia tabaci (5.846 individu), Amrasca devastans (1.199 individu), Thrips sp. (176 individu), Paracoccus sp. (43 individu), dan Aphids gossypii (34 individu). Selain itu, dua spesies lain, yaitu Acanthocepala terminalis dan Nezara viridula, juga ditemukan dalam jumlah yang lebih sedikit. Dari seluruh serangga vektor yang diamati, Bemisia tabaci dan Amrasca devastans tercatat sebagai spesies dengan populasi dan tingkat serangan tertinggi, bahkan mencapai intensitas 100% di beberapa lokasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyakit Yellow Leaf Virus telah menyebar luas di Sumatra Barat. Insidensi penyakit ini mencapai 90% di Kecamatan Sitoga dengan tingkat keparahan sebesar 42,45%. Sementara itu, di Kecamatan Kuranji, keparahan penyakit mencapai angka tertinggi, yaitu 43,94%, dengan insidensi 70%.

Fakta ini menunjukkan bahwa semakin tinggi populasi serangga vektor, semakin besar pula risiko penyebaran penyakit.Penelitian ini memiliki implikasi besar bagi sektor pertanian, terutama bagi petani terong di Sumatra Barat. Dengan memahami jenis dan populasi serangga vektor serta pengaruhnya terhadap penyebaran Yellow Leaf Virus, langkah-langkah strategis dapat diterapkan untuk mengurangi dampaknya.

Beberapa rekomendasi yang dapat diadopsi oleh petani meliputi penerapan teknik budidaya yang ramah lingkungan, penggunaan insektisida nabati yang efektif, serta pemantauan rutin terhadap populasi serangga vektor.

Selain itu, penentuan ambang batas populasi serangga yang berpengaruh terhadap peningkatan insidensi dan keparahan penyakit dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih tepat dalam pengendalian hama.

Kontribusi Penelitian bagi Pertanian Berkelanjutan. Penelitian yang dilakukan oleh tim dari Universitas Andalas ini memberikan kontribusi besar dalam upaya meningkatkan ketahanan pertanian di Sumatra Barat. Dengan adanya pemahaman yang lebih mendalam mengenai hubungan antara serangga vektor dan Yellow Leaf Virus, petani kini memiliki informasi yang lebih akurat untuk mengambil tindakan preventif dan kuratif.

Temuan ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi pengembangan kebijakan pertanian yang lebih efektif serta inovasi dalam teknik pengendalian hama yang berkelanjutan. Dengan demikian, produksi terong di Sumatra Barat dapat terus berkembang dan memberikan manfaat ekonomi yang lebih besar bagi masyarakat.Sebagai langkah lanjutan, penelitian ini membuka peluang untuk pengembangan metode pengendalian hama yang lebih efisien serta kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan petani dalam menciptakan ekosistem pertanian yang lebih sehat dan produktif.

*oleh: Lailatun Najmi Dosen di Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Andalas

ShareTweetSendShare

BacaJuga

Nepal

Unjuk Rasa Berdarah di Nepal, Istri Mantan PM Tewas Terjebak dalam Rumah Dibakar Demonstran

Rabu, 10/09/2025 | 20:43 WIB
Nepal

Kerusuhan Guncang Nepal, KBRI Imbau WNI Tingkatkan Waspada dan Tunda Perjalanan

Rabu, 10/09/2025 | 20:28 WIB
Kajati Sumbar Tanamkan Pengetahuan Hukum Pada Generasi Muda Solsel

Kajati Sumbar Tanamkan Pengetahuan Hukum Pada Generasi Muda Solsel

Rabu, 10/09/2025 | 16:02 WIB
Ancaman Banjir Bandang Mengintai DAS Anai

Ancaman Banjir Bandang Mengintai DAS Anai

Rabu, 10/09/2025 | 11:06 WIB
Pengambil Kebijakan Jangan Bermain Api dalam Perpanjangan Izin HGU Sawit

Pengambil Kebijakan Jangan Bermain Api dalam Perpanjangan Izin HGU Sawit

Rabu, 10/09/2025 | 06:11 WIB
Dirlantas Polda Sumbar di SMAN 10 Padang : Kecelakaan Lalin Didominasi Usia Produktif

Dirlantas Polda Sumbar di SMAN 10 Padang : Kecelakaan Lalin Didominasi Usia Produktif

Selasa, 09/09/2025 | 15:19 WIB

HALUANePaper

Digital Interaktif.

Edisi 1 Januari 1970

HALUANOPINI

Literasi Pagi: Gerakan Bersama Menuju Generasi Literat di SDN 06 Parit Antang
OPINI

Literasi Pagi: Gerakan Bersama Menuju Generasi Literat di SDN 06 Parit Antang

Selasa, 09/09/2025 | 12:58 WIB

SelengkapnyaDetails
Refleksi Kepemimpinan Hari ini dan Kepemimpinan Nabi Muhammad SAW

Refleksi Kepemimpinan Hari ini dan Kepemimpinan Nabi Muhammad SAW

Selasa, 09/09/2025 | 10:04 WIB
Daerah Jangan Takut Memelihara Mimpi Besar

Daerah Jangan Takut Memelihara Mimpi Besar

Senin, 08/09/2025 | 11:00 WIB
Mencari “Nahkoda Baru” KONI Sumbar

Mencari “Nahkoda Baru” KONI Sumbar

Rabu, 03/09/2025 | 12:53 WIB
Moralitas Hukum & Kekuasaan

Moralitas Hukum & Kekuasaan

Rabu, 03/09/2025 | 10:40 WIB

HALUANTERPOPULER

  • Alpen, Alahan Panjang yang Jadi Ikon Pariwisata Baru Kabupaten Solok

    Alpen, Alahan Panjang yang Jadi Ikon Pariwisata Baru Kabupaten Solok

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Progress PTSL Sumbar Capai 85 Persen, Sembilan Daerah Rampungkan Target 100 Persen

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Koperasi Bank Nagari Terbesar di Sumbar, Aset Tembus Rp191,9 Miliar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Afrizal Latif Terpilih sebagai Ketua KONI Dharmasraya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pengambil Kebijakan Jangan Bermain Api dalam Perpanjangan Izin HGU Sawit

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
HarianHaluan.id

Kantor Redaksi dan Bisnis:
Jln. Prof Hamka (Komp. Bandara Tabing - Lanud St. Syarir) - Kota Padang - Sumatera Barat (25171)

  [email protected]

  Redaksi: 08126888210 (Nasrizal)
  Iklan: 081270864370 (Andri Yusran)

Instagram Harianhaluan Post

  • Hujan deras yang mengguyur sejak Selasa (9/9) hingga Rabu (10/9) menyebabkan banjir besar melanda hampir seluruh wilayah Bali. Denpasar menjadi daerah paling parah terdampak, dengan ketinggian air mencapai 2–3 meter di lebih dari 40 titik banjir.Sejumlah ruas jalan utama seperti Jalan Gajah Mada, Jalan Hasanuddin, hingga kawasan Pasar Kumbasari lumpuh total. Basement pasar terendam, aktivitas pedagang terhenti, bahkan sebagian barang dagangan hanyut terbawa arus.Di kawasan permukiman, banyak rumah terendam, kendaraan hanyut, dan akses jalan terputus. Jembatan di beberapa titik juga mengalami kerusakan akibat derasnya aliran air.Tidak hanya kerugian material, bencana ini juga menelan korban jiwa. Di Kabupaten Jembrana, dua orang meninggal dunia, salah satunya seorang wanita hamil dua bulan yang terseret arus banjir.Sementara itu, di Kabupaten Badung, air setinggi lutut orang dewasa merendam permukiman di Sempidi, Dalung, Kapal, dan Darmasaba. Warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan, fenomena ekuatorial Rossby menjadi salah satu pemicu meningkatnya curah hujan ekstrem di wilayah Bali.BMKG juga mengingatkan potensi hujan deras masih akan berlangsung pada 10–11 September. Tim SAR, BPBD, dan aparat kepolisian terus melakukan evakuasi warga terdampak, serta membuka jalur distribusi logistik bagi pengungsi. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada, khususnya yang tinggal di daerah aliran sungai dan wilayah rawan banjir.
  • Nepal MemanasGelombang protes besar-besaran pecah setelah pemerintah melarang media sosial. Ribuan warga turun ke jalan menuntut reformasi dan melawan korupsi.Aksi berubah jadi kerusuhan: rumah-rumah pejabat dibakar, gedung pemerintahan diserang, dan korban jiwa mencapai puluhan.Perdana Menteri KP Sharma Oli resmi mundur, sementara larangan media sosial akhirnya dicabut.
Nepal kini berada di titik balik sejarah, dipimpin oleh suara generasi muda yang menuntut perubahan.

Follow Us

  • Index
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

HarianHaluan.id © 2025.

Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • UTAMA
  • EkBis
  • NASIONAL
  • OLAHRAGA
  • SUMBAR
    • AGAM
    • BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • KAB. SOLOK
    • KOTA SOLOK
    • KAB. LIMAPULUH KOTA
    • MENTAWAI
    • PADANG
    • PADANG PANJANG
    • PADANG PARIAMAN
    • PARIAMAN
    • PASAMAN
    • PASAMAN BARAT
    • PAYAKUMBUH
    • PESISIR SELATAN
    • SAWAHLUNTO
    • SIJUNJUNG
    • SOLOK SELATAN
    • TANAH DATAR
  • OPINI
  • PENDIDIKAN
    • KAMPUS
      • INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
      • POLITEKNIK ATI PADANG
      • POLITEKNIK NEGERI PADANG
    • SASTRA BUDAYA
  • PARIWISATA
  • WEBTORIAL
  • PILKADA SUMBAR
  • INSPIRASI
  • RAGAM
    • PERISTIWA
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • RANAH & RANTAU
      • KABA RANAH
      • KABA RANTAU
    • PRAKIRAAN CUACA

HarianHaluan.id © 2025.