Imas menambahkan, penyelamatan DAS Batang Anai berdampak luas, tidak hanya untuk Sumbar, tetapi juga bagi provinsi lain seperti Jambi, Riau, Bengkulu, dan Sumatera Utara (Sumut). Sebab, DAS ini menjadi hulu dari beberapa daerah.
“Ini bukan hanya soal kepentingan lokal. Penanganan DAS Batang Anai membutuhkan komitmen nasional. Dibutuhkan sinergi antarpihak dan juga keterlibatan masyarakat agar bencana serupa tidak terulang,” katanya.
Seperti diketahui, banjir lahar dingin Gunung Marapi terjadi pada 11 Mei 2024 setelah hujan lebat mengguyur kawasan Gunung Marapi. Banjir menerjang perkampungan warga di Kabupaten Agam dan Tanah Datar yang berada di sepanjang aliran sungai yang berhulu di Gunung Marapi. Ratusan rumah warga rusak akibat bencana alam yang terjadi ini. Sedikitnya 67 orang meninggal, dan 14 lainnya hilang akibat bencana ini. (*)