PADANG, HALUAN – Indonesia kini berada di gerbang era krusial yang diprediksi akan mencapai puncak bonus demografi antara tahun 2030 hingga 2045. Kondisi ini membawa dua sisi mata uang. Antara potensi emas untuk kemajuan pesat atau beban berat jika tidak dikelola dengan baik.
Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) sekaligus Sekretaris Utama BKKBN, Budi Setiyono, dalam sebuah konferensi pers di Padang, Kamis (11/9).
Menurutnya, bonus demografi sudah berlangsung sejak 2012, namun puncaknya akan terjadi dalam dua dekade mendatang, di mana sekitar 70% penduduk Indonesia akan berada dalam usia produktif.
“Jika semua bisa mengaktualisasikan produktivitasnya, maka negara akan memiliki kemampuan fiskal yang kuat untuk mempercepat pembangunan nasional,” ujar Budi Setiyono.
Ia mengingatkan bahwa potensi besar ini bisa berbalik menjadi masalah serius.
“Kalau mereka tidak mendapat kesempatan bekerja, baik mandiri maupun di lembaga, maka potensi ini bisa menjadi masalah,” lanjutnya.
Oleh karena itu, pemerintah memiliki tanggung jawab besar untuk menciptakan lingkungan yang mendukung produktivitas generasi muda.
Menghadapi tantangan ini, pemerintah tidak tinggal diam. Budi Setiyono menegaskan bahwa berbagai strategi komprehensif sedang disiapkan. Salah satu fokus utama adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia sejak dini.
“Tidak boleh ada lagi bayi lahir stunting. Pemerintah juga menyiapkan makan bergizi gratis untuk ibu hamil, balita, hingga anak sekolah agar lahir generasi sehat dan cerdas,” ucapnya.
Selain itu, pemerintah juga merancang berbagai kebijakan untuk membuka lebih banyak lapangan kerja. Budi menyebut inisiatif mulai dari program koperasi hingga hilirisasi industri, semua diarahkan untuk memastikan penduduk usia produktif dapat mengaktualisasikan diri.
“Dengan begitu, bonus demografi benar-benar menjadi peluang emas menuju Indonesia maju,” pungkasnya.
Pernyataan ini menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat. Bagaimana Indonesia memanfaatkan periode emas ini akan menentukan arah bangsa di masa depan. (h/yes)