JAKARTA, HARIANHALUAN.ID — Anggota Komisi XIII DPR RI Fraksi PAN, Arisal Aziz, menilai 80 tahun perjalanan Provinsi Sumatera Barat adalah sebuah rentang sejarah yang panjang, penuh dinamika, dan sarat makna. Sebagai bagian dari bangsa Indonesia, Sumatera Barat telah menunjukkan kontribusi penting dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, hingga pendidikan.
“Momentum peringatan 80 tahun ini menjadi waktu yang tepat untuk merefleksikan capaian yang sudah ditorehkan, sekaligus merumuskan langkah-langkah strategis untuk menghadapi tantangan di masa depan,” katanya kepada media Selasa (30/9/2025).
Dikatakannya, dari sisi pendidikan, Sumatera Barat telah lama dikenal sebagai salah satu pusat intelektual bangsa. Lahirnya banyak tokoh nasional, mulai dari pendiri bangsa hingga cendekiawan kontemporer, menunjukkan bahwa tradisi intelektual Minangkabau masih terus terjaga. “Lembaga pendidikan, baik sekolah maupun perguruan tinggi, menjadi aset penting yang harus terus dipelihara dan ditingkatkan mutunya,” ujarnya.
Dalam bidang ekonomi, capaian yang patut diapresiasi adalah berkembangnya sektor UMKM, pertanian, serta pariwisata. Produk-produk khas Minang seperti rendang, tenun, hingga kuliner tradisional lainnya telah mendunia. Pariwisata berbasis alam dan budaya juga semakin dilirik wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. “Ini semua menunjukkan potensi besar yang bisa terus dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.
Namun, ungkap Arisal Aziz tidak boleh menutup mata terhadap berbagai pekerjaan rumah yang masih harus diselesaikan. Pembangunan infrastruktur di Sumatera Barat masih perlu percepatan, baik dari segi jalan, transportasi publik, maupun sarana kesehatan. Tanpa infrastruktur yang memadai, potensi besar yang ada akan sulit dioptimalkan.
“Masalah lain yang perlu mendapat perhatian adalah lapangan kerja bagi generasi muda. Bonus demografi harus benar-benar dikelola dengan baik agar tidak menjadi beban. Diperlukan kebijakan yang mendorong tumbuhnya investasi, inovasi, serta ekosistem wirausaha agar anak-anak muda Minang dapat berkontribusi di tanah kelahirannya, bukan sekadar merantau ke luar daerah,” terangnya.
Selain itu ujar Arisal, tata kelola pemerintahan juga masih memerlukan pembenahan. Transparansi, akuntabilitas, dan integritas birokrasi adalah kunci untuk meningkatkan kepercayaan publik. “Pemerintah daerah perlu terus melakukan reformasi birokrasi agar pelayanan kepada masyarakat lebih cepat, tepat, dan bebas dari praktik-praktik korupsi,” katanya.
Isu lingkungan juga tidak boleh diabaikan. Sumatera Barat dianugerahi kekayaan alam yang luar biasa, mulai dari pegunungan, hutan, hingga pantai. Namun, eksploitasi yang berlebihan dan bencana ekologis seperti banjir dan longsor menjadi ancaman nyata. Konsep pembangunan berkelanjutan harus benar-benar diwujudkan agar generasi mendatang tetap bisa menikmati alam yang indah ini.
“Sebagai anggota Komisi XIII DPR RI, saya menilai pentingnya penguatan sektor ekonomi strategis, khususnya UMKM, koperasi, serta industri kreatif di Sumatera Barat. Dukungan regulasi, akses permodalan, serta pelatihan harus terus ditingkatkan. Dengan demikian, ekonomi kerakyatan bisa tumbuh lebih sehat dan inklusif,” tuturnya.
Menurutnya, kita juga perlu memperluas akses digital bagi masyarakat. Transformasi digital adalah keniscayaan, dan Sumatera Barat tidak boleh tertinggal. Infrastruktur internet yang merata, literasi digital, serta pemanfaatan teknologi harus menjadi agenda prioritas. Dengan begitu, masyarakat dapat memanfaatkan peluang ekonomi digital secara lebih maksimal.
“Peringatan 80 tahun ini seharusnya tidak hanya menjadi seremoni, tetapi juga momentum untuk menyusun visi bersama. Sinergi antara pemerintah daerah, DPR, pelaku usaha, akademisi, serta masyarakat luas sangat diperlukan. Hanya dengan kolaborasi lintas sektor, pembangunan Sumatera Barat bisa lebih cepat, merata, dan berkeadilan,” tutupnya. (h/isr)