PADANG, HARIANHALUAN.ID – Harga cabai merah keriting di Sumatra Barat (Sumbar) mulai turun. Hal tersebut diketahui dari hasil panen petani cabai yang mulai membaik di Kabupaten Solok serta didukung oleh masuknya stok cabai merah dari luar Sumbar.
Salah seorang petani cabai, Adrizal menyampaikan, bahwa saat ini petani sudah mulai produksi cabai merah hingga empat kali panen. Hasil panen tersebut sudah mulai mengalami peningkatan dari waktu pertama kali panen pada Agustus lalu.
“Kami mulai menanam atau awal produksi pada Desember 2024 lalu. Harusnya, pada Juni 2025 sudah bisa dipanen, namun karena faktor kemarau panjang menyebabkan pertumbuhan cabai terganggu. Akhirnya waktu panen pun mundur ke Agustus 2025 ini,” kata Adrizal bercerita di ladang cabainya, Sabtu (11/10) di Nagari Sungai Nanam Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok, saat monitoring Bank Indonesia (BI) Sumbar yang didampingi oleh Dinas Pertanian Kabupaten Solok.
Ia membeberkan, pada panen pertama di Agustus tersebut, dari seperempat hektare luas lahan yang ia miliki hanya bisa menghasilkan 10 kg cabai merah saja. Namun, didukung faktor cuaca membaik dan mulai hujan, pada panen kedua meningkat menjadi 15 kg, dan panen ketiga diperoleh 35 kg, hingga panen keempat naik terus menjadi 73 kg cabai merah.
“Jika cuaca terus bagus maka hasil panen bisa terus meningkat, karena pertumbuhannya baik dengan terus berbunga dan ada juga yang bisa terus dipetik setiap minggunya. Diperkirakan pada panen ke 10 hingga 15 bisa menghasilkan sekitar 200 kg sampai 300 kg,” tambah Adrizal.
Untuk harga, ia menyebutkan bahwa harga terakhir masih berada kisaran Rp80.000 per kg di tingkat petani. Namun pada Sabtu (11/10) pagi harga sudah berada dikisaran Rp55.000 per kg di tingkat petani.
Pantauan Haluan, Minggu (12/10) di Pasar Lubuk Buaya Padang, harga cabai merah berada pada kisaran harga Rp70.000 per kg dari harga sebelumnya Rp85.000 per kg. Sebelumnya, harga cabai merah sudah menyentuh harga Rp100.000 per kg akibat menurunnya ketersediaan stok.