Selain energi, potensi pertambangan juga tersebar di delapan kabupaten/kota, meliputi emas, bijih besi, pasir besi, tembaga, batubara, dan timah hitam. Daerah tersebut antara lain Solok, Solok Selatan, Pasaman, Pasaman Barat, Sawahlunto, Agam, Tanah Datar, dan Dharmasraya.
“Sektor pariwisata juga memiliki daya tarik besar untuk investasi, seperti pengembangan kawasan Danau Maninjau dan Puncak Lawang di Agam, Istano Basa Pagaruyuang dan Puncak Pato di Tanah Datar, Bukik Omeh dan Pulau Semangki di Pesisir Selatan, serta berbagai proyek hotel dan taman hiburan di sejumlah daerah,” ujarnya.
Adapun potensi wisata lainnya meliputi Planetarium Equator Bonjol dan Taman Wisata Alam Rimbo Panti di Pasaman, pengembangan kawasan wisata Gunung Talang di Solok, pembangunan Convention Center di Pariaman, kawasan wisata Pulau Belibis di Kota Solok, rest area dan pasar pusat kota di Padang Panjang, serta kawasan strategis Diponegoro di Kota Padang.
Untuk sektor industri, peluang investasi antara lain pembangunan pabrik pakan ikan di Kabupaten Pasaman dan industri minyak nilam di Pasaman Barat. Di sektor pertanian, potensi unggulan mencakup pengembangan gambir di Limapuluh Kota, Pesisir Selatan, dan Padang Pariaman, agrowisata serai di Kota Sawahlunto, serta pabrik pengolahan beras di Kota Solok.
“Sementara untuk sektor perikanan ada tiga bidang yang potensial, yaitu perikanan tangkap, budidaya, dan pengolahan hasil laut. Komoditas unggulan yang ditawarkan antara lain tuna, kerapu, lobster, dan vaname. Potensi-potensi ini tersebar di wilayah Pesisir Selatan, Padang Pariaman, Agam, Pasaman, Pasaman Barat, Kepulauan Mentawai, dan Kota Padang,” katanya.
Di akhir paparannya, Hendri Agung menyampaikan apresiasi atas kesempatan yang diberikan serta menyampaikan undangan dari Gubernur Sumbar kepada Konsul Jenderal India dan delegasi Confederation of Indian Industry (CII) untuk berkunjung langsung ke Sumbar dan melihat potensi investasi yang dimiliki Ranah Minang.
Sebelumnya, saat membuka Forum Investasi Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) Sumbar di Hotel The ZHM Premiere Padang pada Selasa (14/10) kemarin, Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah mengungkapkan bahwa setidaknya butuh investasi sebesar Rp120 triliun jika ingin mendongkrak ekonomi daerah dan mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 7,3 persen pada 2029 mendatang.