PADANG, HARIANHALUAN.ID- Ketua Umum Gebu Minang, Oesman Sapta Odang (OSO) Dt. Bandaro Sutan Nan Kayo tunjukkan komitmennya dalam membangun daerah. Hal ini diwujudkan dengan berinvestasi di bidang perhotelan, dalam bentuk merenovasi kembali hotel Bumi Minang yang sebelumnya rusak akibat gempa tahun 2009 .
Dimulainya proyek renovasi Hotel Bumi Minang yang terletak di Jalan Bundo Kanduang tersebut ditandai dengan Peletakan batu pertama oleh Wali Kota Padang, Fadly Amran, Ketua Gebu Minang, OSO, Ketua LKAAM Sumbar, Fauzi Bahar, dan Ketua DPD Hanura Provinsi Sumbar, Edi Naswany, Senin (20/10).
Momen ini menjadi simbol kembalinya putra asli Minangkabau itu ke tanah kelahirannya, bukan hanya untuk bernostalgia, tetapi juga untuk membangun daerah lewat investasi nyata.
“Saya pulang kampung untuk membangun daerah. Hotel ini bukan sekadar bangunan, tapi ikon pelayanan dan wajah pariwisata Sumatera Barat,” ujar OSO saat diwawancarai usai peletakan batu pertama tersebut.
Dikatakan OSO, Hotel Bumi Minang, yang dulu dikenal sebagai salah satu hotel kebanggaan masyarakat Sumbar akan direnovasi dengan konsep semi modern tanpa menghilangkan sentuhan adat Minangkabau.
Desain baru hotel akan tetap mempertahankan identitas lokal melalui arsitektur dan ornamen khas Minang, namun dibalut dengan kenyamanan dan fasilitas berstandar internasional.
“Kita ingin Bumi Minang kembali hidup. Kita ubah tampilannya menjadi lebih modern, tapi tetap Minang. Modern itu penting, tapi jati diri jangan hilang,” ulas OSO yang juga merupakan Ketua Umum Partai Hanura tersebut.
Pembelian dan renovasi Hotel Bumi Minang oleh OSO merupakan bentuk nyata investasi ke daerah. Ia berharap langkah ini bisa mendorong kepercayaan investor lain untuk datang ke Sumatera Barat, terutama di sektor pariwisata dan jasa.
“Hotel adalah salah satu ikon pelayanan daerah. Jika pelayanan baik, maka wisatawan akan datang, ekonomi daerah pun ikut bergerak. Inilah kontribusi nyata saya untuk tanah kelahiran,” ujarnya.
Wali Kota Padang, Fadly Amran yang hadir dalam kegiatan tersebut, menyampaikan apresiasinya atas langkah besar OSO yang memilih berinvestasi di kampung halaman. Ia mengatakan Pemerintah Kota (Pemko) Padang membuka seluas-luasnya peluang untuk investor yang ingin berinvestasi di Ibu Kota Provinsi ini.
Menurut Fadly, renovasi Hotel Bumi Minang bukan hanya akan menghidupkan kembali ikon pariwisata, tetapi juga memberikan dampak ekonomi nyata bagi masyarakat.
“Kami sangat menyambut baik kehadiran Pak OSO dan proyek besar ini. Renovasi Hotel Bumi Minang akan membuka lapangan pekerjaan baru bagi warga Kota Padang, mulai dari sektor konstruksi hingga pelayanan hotel nantinya,” ujar Fadly.
Ia menyebut, kolaborasi antara pengusaha nasional dan pemerintah daerah merupakan langkah strategis untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah.
“Ini bentuk nyata semangat pulang kampung membangun kampung. Pemerintah siap mendukung sepenuhnya investasi yang berdampak bagi masyarakat,” tambahnya.
Renovasi Hotel Bumi Minang diproyeksikan rampung dalam waktu maksimal 1,5 tahun. Namun, OSO optimistis jika proses konstruksi berjalan lancar, hotel baru Bumi Minang akan bisa selesai dalam waktu satu tahun. “Saya ingin cepat selesai agar masyarakat bisa segera menikmati manfaatnya. Kita ingin Bumi Minang kembali menjadi kebanggaan urang awak,” kata OSO.
Sebagai putra daerah asal Sulik Aia, Kabupaten Solok, OSO dikenal sebagai tokoh nasional yang tak pernah melupakan kampung halamannya. Melalui kiprahnya di dunia politik dan bisnis, kini ia kembali membawa semangat membangun untuk Sumatera Barat.
“Bagi saya, pulang kampung bukan hanya untuk melihat, tapi untuk berbuat,” tukas OSO. (*)