Selain manfaat ekologis, pengembangan PLTP Muara Laboh juga diharapkan membawa multiplier effect ekonomi yang luas, khususnya bagi masyarakat dan pelaku UMKM di Solsel. Energi listrik yang dihasilkan dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja masyarakat di sektor pertanian, industri rumah tangga, dan jasa.
“Pastinya ini akan mendorong aktivitas masyarakat menjadi lebih produktif. Peralatan yang selama ini masih manual akan sangat terbantu dengan adanya tenaga listrik. Dengan dukungan energi yang stabil, UMKM seharusnya bisa bergerak lebih cepat,” ujar Sri.
Namun, ia mengingatkan agar pemanfaatan energi listrik dari PLTP tersebut diarahkan untuk kegiatan produktif, bukan konsumtif. Dari segi waktu dan tenaga, pengembangan ini akan sangat menghemat keduanya. Akan tetapi, kalau energi ini tidak digunakan untuk kegiatan produktif, multiplier effect-nya akan kecil dan bertentangan dengan teori ekonomi.
Selain itu, ia memandang pentingnya kesiapan pasar bagi hasil produksi masyarakat akan menjadikan keadaan tersebut seimbang. Ketersediaan pasar menjadi tantangan utama apabila produksi meningkat.
“Saat produksi meningkat, persoalan berikutnya adalah pasar. Kalau pasarnya tidak ada, hasil produksi tidak akan terserap. Maka pelaku UMKM dan Pemkab Solsel harus menyiapkan strategi pemasaran dan inovasi produk agar energi baru ini benar-benar berdampak,” ujarnya.
Ia juga menyebutkan, energi baru ini juga membuka peluang bagi munculnya berbagai inovasi, baik dari sisi produk maupun pasar. “Jika bisa memproduksi tapi tidak bisa menjual, itu menjadi mubazir. Inovasi harus menyeluruh, bukan hanya di produksi tapi juga di distribusi dan pemasaran,” ucapnya.