PADANG, HARIANHALUAN.ID — Pakar Ekonomi Unand, Endrizal Ridwan mengatakan, transformasi Sumbar menuju Green Province dinilai berpotensi mengubah struktur perekonomian daerah dalam beberapa tahun mendatang.
Ia menyebutkan, pembangunan PLTP Muara Laboh bukan hanya sejalan dengan visi green energy, tetapi juga memiliki potensi besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Kehadiran proyek energi panas bumi ini diyakini akan memperkuat sektor konsumsi dan produksi masyarakat melalui ketersediaan pasokan listrik yang lebih stabil.
“Jika kita melihat pertumbuhan ekonomi Sumbar yang masih berada di bawah rata-rata nasional, maka proyek seperti PLTP ini bisa menjadi pendorong baru. Energi listrik yang dihasilkan akan memacu aktivitas ekonomi berbasis rumah tangga dan industri kecil, serta meningkatkan daya saing daerah,” ujar Endrizal, Selasa (21/10).
Ia menyebut, nilai strategis proyek tersebut tidak hanya karena bersumber dari energi terbarukan, melainkan juga karena efek lanjutan yang dihasilkannya. “Apalagi ini berasal dari sumber energi yang ramah lingkungan. Saya melihat pengembangannya tidak akan berhenti hanya pada label green energy-nya saja. Justru karena sumbernya sudah hijau, ini bisa menjadikan Sumbar sebagai salah satu pionir energi bersih di Sumatera, bahkan di Indonesia,” tuturnya.
Endrizal juga menjelaskan bahwa investasi sebesar 490 juta dolar AS tersebut merupakan dorongan besar bagi struktur ekonomi Sumbar yang selama ini masih bergantung pada dana pusat dan proyek strategis nasional.
Ia menyebut, investasi besar semacam ini akan menciptakan multiplier effect terhadap berbagai sektor, mulai dari industri pendukung, tenaga kerja, hingga sektor jasa lokal.