Keunikan Bumiminang sebagai hotel yang membawa budaya Minangkabau dan nilai historisnya membuat hotel ini memiliki citra yang positif di mata masyarakat. Keunikan inilah yang kemudian digali dan dikomunikasikan kepada para tamu melalui media promosinya untuk meningkatkan daya tarik serta minat pengunjung.
Dalam lahirnya, peletakan batu pertama Hotel Bumiminang dilakukan pada 19 Desember 1991 oleh pengusaha A. Karim. Bumi Minang saat itu masih bernama PT. Hotel Bumiminang Padang Plaza. Setelah bekerja sama dengan Sedona Hotel’s International, tanggal 8 Desember 1995 diresmikan sebagai Hotel Sedona Bumiminang oleh Presiden Soeharto dan Hasan Basri Durin sebagai Gubernur Sumbar (masa itu), sekaligus pengukuhan Hotel Sedona Bumiminang sebagai hotel bintang empat oleh Memparpostel RI Joop Ave.
Pada 2009, ketika Bumiminang sedang dalam posisi yang membanggakan, nasib malang menimpa Kota Padang dalam musibah besar gempa dengan kekuatan 7.8 SR. Akibatnya, sebagian besar gedung Hotel Bumiminang hancur.
Pada tahun 2014 Hotel Bumiminang kembali hadir setelah melakukan berbagai renovasi. Pada tanggal 25 April 2016, Hotel Bumiminang resmi bergabung dengan Kyriad, perusahaan manajemen perhotelan dari Prancis yang berada di bawah Louvre Hotels Group yang merupakan operator hotel terbesar kedua di Eropa. Keputusan untuk bergabung dengan Kyriad dimaksudkan untuk meningkatkan manajemen dan pelayanan hotel.
Kini, Hotel Bumiminang yang beberapa tahun ini tampak lusuh dan tak berdaya, kehadiran Oesman Sapta Odang (OSO) Dt. Bandaro Sutan Nan Kayo itu bak suluhnya harapan yang benar-benar terang. Putra asli Sulik Aia, Kabupaten Solok, pulangnya bukan sekadar pulang kampung melepas penat di kampung halaman.
Ia dengan kesungguhan hatinya, pulang kampung adalah tempat berbuat. Salah satunya membangkitkan kembali muruah Hotel Bumiminang yang telah terkatung-katung tak bertuan. Hotel yang ikonik yang seakan menampakkan wajahnya Minangkabau lewat arsitektur modern dan tetap menonjolkan fisik budaya Minangkabau itu, OSO yakin muruah itu akan hidup dan akan menjadi angin-angin segar yang terus berhembus. Renovasi Hotel Bumiminang yang telah didukung penuh oleh OSO ini diproyeksikan rampung dalam waktu maksimal 1,5 tahun. Namun, OSO optimistis jika proses konstruksi berjalan lancar, hotel baru Bumiminang akan bisa selesai dalam waktu satu tahun. (*)