PADANG, HARIANHALUAN.ID – Birokrasi yang berbelit dan keterlambatan layanan administrasi sering menjadi keluhan masyarakat terhadap lembaga publik, tak terkecuali Komisi Pemilihan Umum (KPU) di berbagai daerah. Di tengah meningkatnya tuntutan transparansi dan efisiensi, KPU Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menyadari perlunya perubahan mendasar dalam sistem pelayanan publiknya.
Melihat tantangan itu, KPU Sumbar melakukan transformasi digital melalui peluncuran aplikasi Sistem Informasi Administrasi dan Pelayanan (Sopan Sapa). Aplikasi ini diklaim sebagai yang pertama di Indonesia dan menjadi solusi inovatif untuk memperbaiki sistem administrasi kepemiluan agar lebih terbuka, efisien, dan ramah publik.
Ketua KPU Sumbar, Surya Efitrimen, menegaskan bahwa peluncuran Sopan Sapa bukan sekadar simbol modernisasi, melainkan bagian dari komitmen jangka panjang untuk mewujudkan pelayanan publik yang berintegritas. “Peluncuran Sopan Sapa bukan hanya seremoni, tetapi langkah nyata menuju pelayanan publik yang modern dan transparan,” ujarnya Kamis (23/10) di Padang.
Surya menjelaskan, sistem digital ini dirancang untuk menjadi fondasi baru bagi tata kelola administrasi kepemiluan. Dengan mekanisme daring yang mudah diakses, masyarakat dapat memantau berbagai layanan KPU tanpa harus datang langsung ke kantor, sehingga mempercepat proses dan mengurangi potensi kesalahan manual.
Sementara itu, Sekretaris KPU Sumbar, Irzal Zamzami, yang menggagas langsung pengembangan aplikasi tersebut, mengakui bahwa ide ini berangkat dari keresahan terhadap proses administrasi yang masih lamban. “Aplikasi ini dirancang untuk mempercepat proses, memperbaiki pengelolaan data, dan menyederhanakan pelaporan yang sebelumnya manual,” ujarnya.
Irzal menyebutkan, pengembangan Sopan Sapa dilakukan melalui tiga tahap besar, dimulai dari proyek percontohan di lima KPU kabupaten/kota di Sumatera Barat. Setelah tahap uji coba dan evaluasi, sistem ini kemudian disempurnakan hingga siap diterapkan di seluruh wilayah provinsi secara menyeluruh.
Langkah digitalisasi ini tidak hanya memperbaiki proses internal, tetapi juga menumbuhkan kembali kepercayaan publik terhadap KPU. Anggota KPU Sumbar, Medo Patria, menilai Sopan Sapa dapat menjadi model nasional bagi KPU RI dalam mengembangkan sistem pelayanan berbasis digital. “Inovasi ini menunjukkan bahwa daerah bisa menjadi motor perubahan di tingkat nasional,” katanya.
Dari sisi teknologi, Jons Manedi, Anggota KPU Divisi Sosdiklih, Parmas, dan SDM, menjelaskan bahwa Sopan Sapa sudah dilengkapi dengan fitur kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang memungkinkan data disajikan secara interaktif. Fitur ini membantu masyarakat memahami informasi kepemiluan secara lebih mudah dan dinamis.
Sementara Ory Sativa Syakban, anggota KPU lainnya, menilai aplikasi ini tidak hanya menjawab kebutuhan digitalisasi, tetapi juga memperkuat eksistensi KPU di ranah pelayanan publik digital. “Sopan Sapa menunjukkan bahwa KPU Sumbar adaptif terhadap perubahan dan siap memberikan pelayanan terbaik di era informasi,” tuturnya.
Dengan hadirnya Sopan Sapa, KPU Sumbar berupaya menjawab akar persoalan birokrasi yang lambat, pelayanan yang belum optimal, dan akses informasi yang terbatas. Melalui inovasi ini, KPU Sumbar menegaskan tekadnya membangun pelayanan publik yang cepat, efisien, transparan, dan berkeadilan, sebuah langkah nyata menuju penyelenggaraan pemilu yang semakin dipercaya masyarakat. (*)













