SOLOK, HARIANHALUAN.ID — Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP) Hortikultura menggelar Forum Konsultasi Publik (FKP) pada lingkup BRMP Hortikultura, di aula BRMP Buah Tropika Aripan Solok, Jum’at (24/10/2025). FKP itu ditujukan untuk menampung masukan dan saran dari stakeholder dan masyarakat untuk memaksimalkan pelayanan publik yang diberikan.
“Kami ingin membuka ruang untuk menerima masukan, kritikan dan saran dari semua stakeholder untuk memaksimalkan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dan mitra BRMP ,” kata Kepala Balai BRMP Tanaman Buah Tropika Solok Yunimar, S.Si, M.Si saat memaparkan sejumlah program yang dilakukan sebelumnya.
FKP itu juga dihadiri oleh Kepala Ombudsman perwakilan Sumatera Barat Adel Wahidi, akademisi, praktisi, Wali Nagari, Dinas Pertanian Kota dan Kabupaten Solok, dan masyarakat. Diskusi tersebut diawali dengan kegiatan zoom meeting yang berisi pemaparan beragam program kegiatan BRMP, yang dipimpin langsung oleh kepala pusat BRMP Inti Pertiwi Naswari.
Dalam pemaparan nya, pelayanan publik yang diberikan BRMP Hortikultura yang sebelumnya bernama Badan Litbang Pertanian otomatis mengalami perubahan tugas dan fungsi. Balitbangtan yang didirikan pada tahun 1974 itu, berubah status menjadi BSIP (Badan Standar Instrumen Pertanian) menggantikan Balitbang. BSIP kemudian bergabung dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional BRIN pada tahun 2022.
Kemudian BSIP Bertransformasi menjadi BRMP pada tahun 2025. Fungsi perekayasaan, perakitan, pengujian dan pengembangan komoditas hortikultura yang sudah dua tahun belakangan vakum, ketika bernama BSIP kini kembali menjadi tanggung jawab BRMP.
“Meski 100 lebih peneliti yang ada pada Balitbang Pertanian pindah ke BRIN namun secara sumber daya manusia, BRMP masih memiliki sumber daya manusia yang cukup karena didukung oleh empat balai utama dengan SDM yang handal,” ujar Inti Pertiwi.
Keempat balai utama yang ada dibawah BRMP adalah BRMP Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika di Batu Jawa Timur, BRMP Tanaman buah Tropika di Solok Sumatera Barat, BRMP Tanaman Hias di Cianjur Jawa Barat dan BRMP Tanaman Sayur di Bandung Jawa Barat.
Tersebab itu, Forum Konsultasi Publik ini diharapkan memperoleh saran dan masukan untuk menyatukan persepsi dan pemahaman. Sehingga diperoleh kebijakan yang efektif untuk meningkatkan pelayanan publik dan meminimalisir dampak negatif dari pelayanan kepada publik.
” Kami sangat yakin, banyak hal yang ingin disampaikan oleh stakeholder yang ada agar mutu pelayanan yang diberikan BRMP lebih maksimal dari sebelumnya. Dan kami sangat membuka ruang untuk masukan itu, baik secara langsung maupun via online,” ucap Yunimar.
Sementara Kepala Ombudsman perwakilan Sumatera Barat Adel Wahidi mengungkapkan, disadari atau tidak, selama ini ada ruang pemisah antara institusi Balai Holtikultura yang ada dengan masyarakat petani. Masyarakat cenderung apatis dengan persoalan pertanian yang ada sehingga memilih menjadi silent citizen.
“Ini tentu menjadi angin segar, ketika BRMP mau membuka diri untuk meningkatkan pelayanan publik. Sehingga berbagai persoalan yang dihadapi para petani pada hari ini bisa dicarikan solusinya secara teknis dan kajian komprehensif,” ucap Adel.
Kegiatan itu diakhiri dengan penandatanganan perjanjian kerja sama, antara BRMP Buah Tropika dengan stakeholder yang hadir dan ditutup dengan sesi foto bersama. (*)













