Keterangan foto : Bupati Yulianto foto bersama dengan stakeholder terkait tentang persiapan deklarasi stop buang air besar sembarangan. Osniwati
PASBAR, HARIANHALUAN.ID — Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) menjadi salah satu daerah yang masuk dalam wilayah yang warganya masih buang air besar sembarangan.
Hal ini membuat Bupati Yulianto gusar sehinggga mengeluarkan instruksi pada wali nagari agar menjadi perhatian kepada wilayah nya masing masing.
Instruksi tersebut disampaikan dalam rapat persiapan menuju deklarasi Open Defecation Free (ODF) di aula kantor bupati setempat, Jumat (24/9).
“Dari 19 kabupaten kota baru 16 yang sudah ODF dan masih ada tiga kabupaten kota lagi yang belum ODF yaitu Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Pasaman dan Kepulauan Mentawai,” katanya.
Ia menjelaskan tentang pentingnya memiliki akses ke jamban sehat dan tidak buang air besar sembarangan.
“Kita saat ini harus fokus untuk membahas kesehatan terutama stop buang air besar sembarangan. Persoalan stunting, serta persoalan pangan terutama soal harga cabai yang mahal,” ucapnya.
Ia menambahkan, terkait dengan stop buang air besar sembarangan memang harus digalakkan secara bersama. Program ini adalah pilar ke 1 program sanitasi total berbasis masyarakat. Program tersebut merupakan pendekatan untuk merubah prilaku higinis dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat.
Ia menambahkan, melalui rapat persiapan tersebut bupati berharap camat, wali nagari serta TP PKK dapat berkoordinasi secara maksimal untuk memastikan semua data, dokumen serta kondisi lapangan benar benar siap.
“Kita harus menunjukkan bahwa Kabupaten Pasbar memang pantas dan layak mendapatkan pengakuan sebagai ODF,”jelasnya.
Terkait dengan pangan, Bupati Yulianto juga menghimbau wali nagari agar mengaktifkan untuk memanfaatkan pekarangan keluarga.
Sementara itu, Ketua PKK Sifrowati Yulianto menggaris bawahi pentingnya kerja sama antara PKK sebagai mitra pemerintah untuk memperkuat ketahanan keluarga.
“Pentingnya pelaksanaan 10 Program Pokok PKK secara optimal dan tepat sasaran. Termasuk yang terkait dengan kesehatan dan gizi keluarga merupakan agenda utama pemerintah baik di Kabupaten, Kecamatan dan Nagari,”katanya.
Permasalahan yang ada saat ini, katanya tidak hanya Pasaman Barat tetapi juga permasalahan di daerah Lainnya di Indonesia. Seperti permasalahan seperti stunting, kemiskinan, dan dampak globalisasi yang harus dihadapi bersama melalui peran aktif PKK dan dukungan pemerintah. PKK Mampu menjadi mitra pemerintah dalam mengatasi semua persoalan tersebut jika didukung oleh Masyarakat dan pemerintah.
“Sebagai Ketua PKK, saya ingin menekankan pentingnya peran keluarga dalam meningkatkan ketahanan pangan dan gizi. Dengan menanam cabe dan sayuran lainnya di rumah, kita tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan keluarga akan sayuran segar, tetapi juga dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan keluarga,”ucapnya.
Kegiatan ini juga merupakan implementasi dari program PKK yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui kegiatan yang produktif dan berkelanjutan.
“Saya berharap kegiatan ini dapat menjadi contoh bagi keluarga-keluarga lain untuk mulai menanam dan memanfaatkan lahan yang tersedia. Saya mengajak semua Pengurus PKK Kabupaten, Pengurus PKK Kecamatan dan Pengurus PKK Nagari, unsur pemerintah dan keluarga untuk terus meningkatkan kesadaran dan partisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang mendukung ketahanan pangan keluarga. Mari kita tanam cabe, sayuran, dan buah-buahan untuk masa depan yang lebih baik,” katanya mengakhiri.(*)













