“Targetnya petani tidak lagi kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi dengan harga sesuai ketentuan. Ini soal tanggung jawab bersama dalam menjaga ketahanan pangan daerah,” ujar Syofrinaldi.
Berdasarkan data Distanhorbun Sumbar, hingga Oktober 2025 realisasi penyaluran pupuk bersubsidi belum mencapai target maksimal. Dari total alokasi pupuk di Sumbar, penyaluran Urea baru mencapai 66 persen dari 114.267 ton, NPK 81 persen dari 126.694 ton, NPK Formula Khusus 37 persen dari 1.310 ton, dan pupuk organik baru 44 persen dari 1.150 ton. (*)














