Selain itu, kualitas sumber daya manusia (SDM) juga turut memengaruhi. Menurutnya, perlu dilakukan pemetaan ulang terhadap tingkat pendidikan dan kompetensi masyarakat Sumbar untuk memastikan kesiapan mereka menghadapi arus investasi. “Tingkat pendidikan masyarakat harus kita lihat lagi. Berapa banyak yang S1 atau S2? Ini berpengaruh terhadap cara berpikir masyarakat terhadap investasi,” katanya.
Ke depan ia berharap pembenahan iklim investasi tidak hanya fokus pada besaran angka investasi yang masuk, tetapi juga pada kualitas dampaknya terhadap masyarakat. Ia menilai, investasi yang baik bukan sekadar menambah nilai ekonomi, tetapi juga memperkuat pemberdayaan masyarakat lokal. “Investasi itu harus berkualitas, sesuai karakter masyarakat kita. Jangan sampai besar di angka tapi kecil dampaknya ke rakyat,” katanya. (*)














