Ketua FKHN DKI Jakarta, dr Bara P meminta pemerintah menghargai jasa dan pengabdian para nakes honorer. Selama pandemi Covid-19, banyak juga nakes honorer yang meninggal dalam berjibaku melawan wabah.
“Artinya, jangan diragukan perjuangan para nakes. Makanya, jangan di-cut bahkan seharusnya disejahterakan. Jangan habis manis sepah dibuang, waktu lawan Covid-19 garda terdepan sudah landai, jadi dilupakan,” tuturnya.
Menanggapi hal itu, Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menyampaikan, DPD RI akan meminta alat kelengkapan (alkel) terkait untuk merespon serius permasalahan ini. Sehingga tenaga honorer kesehatan baik nakes maupun non nakes mempunyai kejelasan masa depan.
“Saya akan minta alkel terkait untuk merespon. Terutama Komite III. Kalau perlu dijajaki untuk panja atau pansus. Nanti aspirasi tertulis saya teruskan untuk dibahas di panmus sebelum sidang paripurna,” ujarnya.
Di sisi lain, LaNyalla juga menyampaikan bahwa saat ini rakyat Indonesia termasuk para nakes terzolimi. Tetapi, kenapa rakyat tidak bergerak untuk menyuarakan keresahannya.
“Yang punya negara ini adalah rakyat. Seharusnya, pemimpin negara ini mendengarkan suara rakyat. Kalau tidak didengar, sudah saatnya kedaulatan rakyat direbut,” ujarnya. (*)