Ia mengatakan, simulasi akan dilaksanakan serentak pada pukul 10.00–11.00 WIB. Pada jadwal yang telah ditentukan dan disosialisasikan itu seluruh kawasan zona merah tsunami akan dikosongkan selama satu jam. Adapun pesertanya terdiri dari warga pesisir, pelajar, serta komunitas masyarakat di sepanjang jalur rawan tsunami.
“Belajar dari pengalaman sebelumnya, banyak warga yang berusaha menyelamatkan diri dengan mobil, sehingga menimbulkan kemacetan di jalur evakuasi. Besok (hari ini, red) kami latih masyarakat agar berjalan kaki menuju shelter atau titik aman yang sudah disiapkan,” katanya.
Maigus menambahkan, kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi Pemko Padang, BPBD, Polda Sumbar, TNI, dan lembaga pendidikan. Ia berharap, simulasi tersebut bukan sekadar kegiatan simbolis, tetapi benar-benar membangun budaya siaga bencana di Kota Padang. (*)














