Pelatihan dan sertifikasi itu terdiri dari enam hari praktek dan satu hari untuk ujian sertifikasi yang langsung diberikan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN). Pelatihan dan sertifikasi ini merupakan upgrade skill. Karena pada umumnya, peserta pelatihan sudah mempunyai kemampuan las.
“Memang mereka punya skill, namun belum memiliki sertifikasi. Makanya, kami fasilitasi mereka untuk mendapatkan sertifikasi. Pelatihan dan sertifikasi ini telah kami lakukan pada Februari lalu sebanyak dua gelombang,” kata Satrio.
Menurut Satrio, dengan adanya sertifikasi ini, maka peluang kerja bagi masyarakat lingkungan akan semakin terbuka.
“Kemana pun mereka akan melamar pekerjaan, tentu ada peluang. Apalagi sertifikasi yang mereka dapat dari BSN,” ujarnya.
Satrio juga menyampaikan dalam waktu dekat ini, CSR Semen Padang akan kembali membuka pelatihan dan sertifikasi untuk masyarakat lingkungan. Untuk jadwalnya, masih dikoordinasikan dengan BPVP Padang.
“Untuk gelombang III nanti, pelatihannya bukan welder, tapi bidang lain. Bisa jadi untuk instrumen listrik atau mekanikal. Ini yang sedang kami koordinasikan dengan BPVP Padang,” tuturnya.