AGAM, HARIANHALUAN.ID – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Lubuk Basung meresmikan usaha peternakan ayam petelur sebagai bagian dari program ketahanan pangan, Selasa (11/11) pagi.
Kalapas Budi Suharto menyampaikan bahwa usaha peternakan ayam petelur ini merupakan langkah nyata Lapas Lubuk Basung dalam mendukung ketahanan pangan sekaligus meningkatkan produktivitas warga binaan.
“Program ini bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan internal, tetapi juga menjadi sarana pembinaan kemandirian bagi warga binaan. Kami berharap hasil dari peternakan ini dapat memberikan manfaat bagi seluruh keluarga besar Lapas,” ujar Budi Suharto.
Pada tahap awal, sebanyak 300 ekor ayam petelur akan dikelola di area peternakan yang telah disiapkan di lingkungan Lapas. Ke depan, jumlah tersebut akan ditingkatkan apabila produksi awal berjalan sesuai dengan rencana.
“Jika hasilnya baik dan manajemen pemeliharaan berjalan lancar, kami berencana menambah jumlah ayam agar hasil produksi lebih optimal,” jelas Budi.
Ia menambahkan bahwa seluruh proses pengelolaan, mulai dari perawatan ayam hingga pengumpulan telur, akan melibatkan pegawai serta warga binaan yang telah dibekali dengan pelatihan dasar peternakan.
“Kegiatan ini juga kami jadikan sebagai media pembelajaran dan pelatihan kerja bagi warga binaan. Dengan demikian, mereka memiliki keterampilan yang bisa dimanfaatkan setelah bebas nanti,” tuturnya.
Program baru tersebut yang diharapkan mampu memperkuat ketahanan pangan internal lembaga.
Budi Suharto menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengupayakan inovasi dalam bidang pembinaan dan kemandirian warga binaan.
“Kami akan mengupayakan yang terbaik untuk mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan di lingkungan Lapas. Harapannya, manfaatnya tidak hanya dirasakan oleh pegawai, tapi juga oleh warga binaan secara langsung,” pungkasnya. (*)














