Ke depan, program kalibrasi tidak hanya menyasar kawasan bandara, tetapi juga terminal bus, hotel, dan restoran di seluruh Sumbar. “Insya Allah setelah dari gerbang utama ini, kami akan lanjut ke terminal-terminal bus serta fasilitas publik lain. Kami ingin memastikan arah kiblat di seluruh tempat ibadah publik di Sumbar sudah benar,” ujarnya.
Sementara itu, Airport Operation Landside, Terminal, and Service Department Head BIM, Rinaldo mengungkapkan bahwa hasil pengukuran menunjukkan adanya perbedaan arah kiblat di beberapa titik.
“Setelah diukur, ada perbedaan yang perlu disesuaikan agar penumpang merasa nyaman beribadah. Ke depan, kami akan menyesuaikan arah kiblat sesuai standar yang telah diukur Kemenag. Sertifikat resmi dari Kemenag nantinya akan kami tempelkan di setiap area ibadah,” katanya.
Kegiatan kalibrasi turut didampingi oleh Pengevaluasi Penerbangan Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI, Pathul Rizal, yang memastikan proses berjalan sesuai standar. Hasil pengukuran ini diharapkan menjadi acuan bagi pihak bandara dalam memastikan arah kiblat yang tepat di seluruh area fasilitas ibadah.
Upaya kalibrasi ini menjadi bagian dari komitmen Kanwil Kemenag Sumbar dalam mendukung penguatan layanan keagamaan di kawasan publik. Sebagai pintu utama mobilitas masyarakat dan wisatawan, BIM diharapkan menjadi contoh fasilitas yang menyediakan sarana ibadah dengan arah kiblat yang akurat dan sesuai standar Kemenag.
Kalibrasi Hotel dan Restoran
Selain bandara, Kanwil Kemenag Sumbar juga berencana melakukan kalibrasi arah kiblat di kawasan hotel dan restoran di Sumbar. Program ini disambut antusias oleh pengurus Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumbar.














