PADANG, HARIANHALUAN.ID — Peningkatan kasus HIV/AIDS di Kota Padang ikut memantik keprihatinan mendalam dari Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumatera Barat (Sumbar), Fauzi Bahar Datuak Nan Sati.
Fauzi Bahar mengatakan, penyakit HIV/AIDS tidak muncul begitu saja, melainkan akibat dari perilaku menyimpang, terutama pergaulan bebas dan hubungan sesama jenis.
“Penyakit ini bukan kutukan, tapi akibat dari perbuatan manusia sendiri. Tidak ada seorang pun yang bisa bertahan lama jika sudah terkena HIV, karena daya tahan tubuhnya terus menurun,” ujar Fauzi kepada Haluan, Rabu (12/11).
Mantan Wali Kota Padang dua periode itu menegaskan, generasi muda Minangkabau harus dijaga dari bahaya degradasi moral yang kini semakin nyata mengancam.
“Saya ingatkan seluruh anak kemenakan, jangan jebloskan diri ke jurang maksiat. Pergaulan bebas dan LGBT bukan hanya melanggar norma adat, tapi juga bertentangan dengan ajaran agama,” katanya.
Ia juga menekankan bahwa pendidikan karakter paling mendasar lahir dari keluarga. Orang tua tidak bisa menyerahkan sepenuhnya pembentukan moral anak kepada sekolah atau lingkungan. “Peran ayah dan ibu itu kunci. Kalau anak sejak kecil sudah dibiasakan dengan nilai agama, insya Allah dia tidak akan mudah tergoda oleh pergaulan yang salah,” ujarnya.
Dalam konteks ini, Fauzi Bahar mendukung penuh program Smart Surau yang kini digencarkan Pemerintah Kota (Pemko) Padang di bawah kepemimpinan Wali Kota Fadly Amran dan Wakil Wali Kota Maigus Nasir.














