Dari hasil perkiraan BMKG, memang adanya semacam gangguan atmosfer yang menyebabkan adanya angin yang cukup kencang di samudera lepas, yang menjadi faktor pembangkit dari gelombang tinggi.
“Angin kencang terjadi di samudera lepas, sehingga terbentuk gelombang tinggi sampai ke wilayah perairan kita. Gelombang tinggi ini bisa terjadi kapan saja,” ujarnya.
Ferdy mengatakan, BMKG telah mengeluarkan peringatan dini untuk stakeholder dan masyarakat khususnya nelayan untuk berhati-hati. Kemudian mengambil tindakan atau upaya preventif, untuk mencegah adanya korban jiwa dan material akibat gelombang tinggi ini.
Pantauan wartawan ini di Pantai Padang, beberapa titik di kawasan objek wisata Pantai Padang, seperti dekat kawasan Masjid Al-Hakim hingga Gedung Kebudayaan Sumbar, air laut menyisakan genangan air dan pasir di trotoar hingga badan jalan.
Salah seorang warga setempat Budi (35) menyampaikan bahwa gelombang air laut di Pantai Padang sudah terjadi beberapa hari belakangan di saat pagi hari. “Sudah dua hari ini air laut naik sampai ke badan jalan, dan membuat air tergenang beserta pasirnya. Mulai pukul 06.30 WIB sampai 10.00 WIB dan cuma sebentar, yaitu pukul 09.00 WIB,” katanya.
Ditambahkannya, gelombang tinggi tersebut juga membawa material pasir mencapai dua hingga tiga meter naiknya ke bibir Pantai Padang. (*)