Jubir PAN, Febri Ingatkan Generasi Muda Perkuat Literasi Sebelum Berinvestasi

Febri Wahyuni Sabran

PADANG, HALUAN — Juru Bicara (Jubir) Muda Partai Amanat Nasional (PAN), Febri Wahyuni Sabran atau yang akrab disapa Uni Eby mengingatkan generasi muda untuk memperkuat literasi sebelum berinvestasi.

Hal itu karena di Indonesia, investasi dalam aset mata uang digital atau biasa dikenal sebagai cryptocurrency menjadi daya tarik tersendiri bagi para tradertrader muda. Seperti trading Binomo dan Kripto yang tengah diperbincangkan, karena menjadi tren di kalangan anak muda. Partisipasi anak muda dalam dunia blockchain sangat tinggi hari-hari ini.

“Pada dasarnya saya tidak menolak sistem keuangan digital baru ini yang terhubung dalam dunia blockchain, namun literasi anak muda yang rendah mengenai cryptocurrency ini menimbulkan polemik baru,” tutur politikus muda yang pernah mewakili Sumbar di Ajang Putri Muslimah di Jakarta 2017 silam.

Menurut Uni Eby, konsep dasar sederhana mengenai cryptocurrency atau mata uang digital hampir sama dengan mata uang real pada umumnya. Kalau di dunia nyata, kita mengenal banyak mata uang seperti Rupiah, Dollar, atau Euro, dalam cyptocurrency juga banyak jenisnya yang paling populer adalah bitcoin dan degocoin.

“Aset kripto hanya bisa dijual di pasar saham yang berada dalam blockchain teknologi. Awal tahun ini terkuak fakta-fakta baru terkait kasus Binomo yang menghebohkan dunia perkriptoan. Kasus ini banyak menelan korban dengan kerugian yang besar, bahkan ada trader yang rugi aset sebesar 2,4 milliaran. Rata-rata trader ini berasal dari kalangan anak muda, yang terlena karena ajakkan affiliator yang berasal dari kalangan influencer, mereka melakukan flexing kekayaan di media sosial dengan dalih real aset yang mereka miliki berasal dari cuan yang mereka hasilkan dari melakukan trading cryptocurrency,” kata wanita cantik Asli Maninjau ini.

Ia menuturkan, sepanjang 2021 saja Bappeti bekerja sama dengan Kominfo telah meblokir 1.222 domain situs website ilegal yang berkedok trading. Sementara uang yang lost tidak dapat dikembalikan, saat terjadinya penipuan ataupun kecurangan yang dilakukan oleh deve loper (Rug Pull). Blockchain ditemukan oleh Satoshi Nakamoto pada Tahun 2008, awalnya berfung si sebagai buku besar transak si publik dari uang digital (Cryptocurrency). Penemuan blockchain untuk Bitcoin menjadikannya mata uang digital pertama yang memecahkan masalah pengeluaran ganda tanpa memerlukan otoritas tepercaya atau server pusat.

“Sederhananya, dalam blockchain transaksi keuangan, seperti transfer aset kripto tak terbatas dapat dilakukan lintas negara tanpa mengunakan rekening bank,” ujarnya.

Jika sebelumnya layanan keuangan bergantung pada lembaga seperti bank yang bertindak sebagai perantara, dengan DeFi semua proses transaksi dilakukan oleh kode yang tertulis pada smart contract. Kode aplikasi DeFi pada umumnya transparan dan open-source, dimana semua pengguna dapat memverifikasi kode aplikasi sendiri. Dengan demikian, pengguna dapat memiliki kendali penuh atas dana mereka. Ada banyak catatan yang harus dipertimbangakn sebelum melakukan pembelian aset digital pada mata uang crypto. Pertama, harga yang mudah dimanipulasi, volatilitasnya sangat fluktuatif, bisa tiba-tiba naik dan bisa dengan sangat cepat terjun bebas. Kedua, mata uang cypto tidak memiliki legasi yang jelas karena tidak ada ukuran yang jelas terkait nilainya. Ketiga, belum ada regulasi yang mengatur mekanisme keuangan digital ini di Indonesia, sehingga kegiatan ini membuka pintu yang lebar bagi para scammer untuk masuk dan mencuri uang.

Bahkan karena diaggap terlalu beresiko bagi para investor, maka beberapa negara membuat aturan pelarangan mata uang crypto di negaranya, negara-negara tersebut adalah Cina, Mesir, Bolivia dan Algeria. Hal yang paling menakutkan adalah pertumbuhan crypto yang mengorbankan mata uang real, pemerintah tidak akan membiarkan kekuasaan keuangan diambil alih oleh pasar saham uang digital.

“Di sinilah saya melihat betapa pentingnya meningkatkan literasi digital kita agar paham bagaimana mekanisme blockchain ini bekerja, walaupun berinvestasi di cryptocurrency ini memiliki peluang return yang tinggi, sebaiknya kalau mau berinvestasi jangan lakukan “Allin” karena ini terlalu high-risk dan tricky, seperti halnya judi,” ucapnya.

Alternatif investasi lainnya adalah aset real yang memiliki likuiditas tinggi, berinvestasi pada real aset selain bisa menambah skill dan wawasan kita juga bisa menambah cuan. (h/yes)

Exit mobile version