PASBAR, HALUAN – Masa tanggap darurat gempa bermagnitudo 6,2 yang melanda Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), Sumatra Barat (Sumbar), resmi berakhir, Kamis (10/3/2022).
Memasuki masa transisi darurat menuju pemulihan, dibutuhkan uluran tangan dermawan untuk memulihkan kondisi masyarakat, terutama untuk pembangunan rumah hunian sementara (huntara). Karena, kebutuhan huntara hingga sekarang mencapai 500 unit, namun dari kemampuan swadaya baru terbangun beberapa unit saja.
“Bagi dermawan yang ingin menyumbang rezekinya bisa langsung ke posko. Karena Ketua Posko Komandan Kodim 0305/Pasaman, Letkol Kav Hery Bhakti dan beserta satgas akan menyalurkan kepada pos-pos pengungsian. Bagi masyarakat atau instansi yang ingin menyalurkan bantuan untuk korban gempa Pasbar dapat berupa uang melalui rekening Bank Nagari untuk donasi lokal ke 118-1200-0210-400651. Untuk donasi mancanegara ke PDSBIDSP 1200-0210-400651 atau western union 1200-0210-400651,” kata Bupati Pasbar, Hamsuardi.
Bupati Pasbar, Hamsuardi menceritakan bahwa gempa bumi di Kabupaten Pasbar dengan kekuatan 6,2 magnitude itu tidak disangka terjadi di wilayah yang ia pimpin. Ia menyangka gempa itu pusatnya di daerah lainnya.
“Saya bersama semua stakeholder terkait lainnya mulai mengambil sikap untuk menghadapi bencana dan menenangkan masyarakat. Langkah pertama yang kami lakukan adalah mengevaluasi masyarakat di daerah yang rawan gempa. Makanya di depan kantor bupati dan depan rumah dinas, berdirilah tenda pengungsian,” katanya.
Bagi masyarakat yang mengungsi dipenuhi kebutuhan dasar, yakni makan dan minuman. Setelah itu, pihaknya terus memantau pergerakan yang terjadi dengan pihak terkait, seperti BNPB dan BMKG pusat. Begitu juga dengan berita hoax yang beredar.
“Kami bersama stakeholder terkait lainnya akan terus berupaya, agar masyarakat tidak trauma begitu juga dengan anaknya. Trauma healing terus digerakkan untuk memulihkan kondisi masyarakat,” katanya.
Ia melanjutkan, pihaknya bersama satgas akan membuat huntara dengan ukuran 6×3. Dengan ukuran itu akan dibuat kamar orang tua, dapur dan kamar untuk anak gadis. “Bagi anak laki-laki, kita akan buatkan tenda atau mereka bisa tidur dulu di rumah yang masih utuh,” katanya.
Untuk saat ini, masyarakat Pasbar masih butuh huntara dan terpal. Bukan berarti yang lainnya tidak butuh. Saat ini juga telah di bangun huntara oleh donatur, mulai dari PMI, Pramuka, rumah zakat dan donatur lainnya.
Ketua Posko Komandan Kodim 0305/Pasaman, Letkol Kav Hery Bhakti mengatakan bahwa data hingga saat ini meninggal dunia sebanyak 11 orang, sebanyak lima orang di RSUD Jambak, tiga orang di rawat di RSUP M Djamil Padang, serta 336 orang sudah sembuh dan tidak rawat jalan lainnya.
“Untuk pendataan rumah yang rusak mencapai 4.359 unit, fasilitas pendidikan 75 unit, fasilitas kesehatan 18 unit, infrastruktur 26, fasilitas ibadah 40 dan fasilitas pemerintah 38 unit. Pendataan ini terus kita lakukan dan data akan bergerak dinamis,” katanya.
Raja Kabuntaran Talu Tuanku Bosa XV, Jhonny ZA, selaku tokoh masyarakat, ia terus memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat terutama yang menerima berita hoax, sehingga masyarakat tidak panik.
“Kita terus mencari informasi yang akurat dan menepis berita hoax. Sehingga kita bisa pulih kembali dengan kerja sama, bahu-membahu bangkit menuju kehidupan normal kembali,” katanya.
Kepada masyarakat terdampak mereka butuh uluran tangan semua pihak. Perantau, dermawan yang ingin membantu ditunggu dengan penuh pengharapan. “Para perantauan, mari kita bantu cucu masyarakat kita yang terdampak,” katanya. (h/ows)