PADANG, HALUAN — Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) Baitul Malwa Tamwil Purus terus menggaungkan sistem syariah kepada masyarakat. Terutama dalam memilih pinjaman yang tidak membebankan masyarakat atau menjerat praktik rentenir.
Manager KSPPS BMT Purus, Arni menyampaikan, pendirian koperasi syariah tersebut bertujuan untuk membantu perekonomian masyarakat kecil dengan mengusung nila-nilai islami. Seperti melindungi masyarakat Purus dari jerat rentenir yang hadir dengan iming-iming pinjaman yang pengurusan cepat, namun mencekik masyarakat saat pelunasannya karena berbunga sangat tinggi.
“Masyarakat di sini sebagian besar ekonominya masih menengah ke bawah, sehingga kehadiran rentenir dikhawatirkan tidak dapat menyelesaikan masalah keuangan mereka, malahan menambah beban,” ucap Arni, Kamis (10/3/2022).
Menurut Arni, KSPPS BMT Purus lebih sering melayani program simpan pinjam dengan akad murabahah, sebab program syariah lain masih belum bisa diterapkan kepada anggota, karena lebih banyak yang membutuhkan pinjaman.
“Selama ini kita sudah membuka program syariah lain, seperti tabungan haji dan tabungan lainnya. Tetapi masyarakat belum ada yang tertarik,” ujarnya.
Lebih lanjut Arni mengungkapkan, sebelum memproses peminjaman pihaknya akan melakukan survei terlebih dahulu. Setelah mendapatkan kesepakatan, bersama anggota maka akan disepakati jumlah bagi hasil yang sesuai dengan kemampuan anggota tersebut.
“Terkadang masih ada juga anggota yang mangkir untuk membayar tagihan. Sehingga kami mesti turun ke lapangan untuk mendatangi rumahnya masing-masing,” katanya.
Di sisi lain, Arni menyebutkan, jika KSPPS BMT Purus terus mengalami perkembangan, pihaknya berencana untuk menyediakan barang kebutuhan yang diajukan oleh anggota. Setelah barang tersedia, anggota tersebut akan membayar angsurannya kepada KSPPS BMT, dengan kata lain anggota tersebut membeli melalui KSPPS.
Pada awal Maret, KSPPS BMT Purus baru saja menggelar rapat tahunan anggota. Arni menyebutkan, salah satu pembahasan yaitu terkait upaya untuk menurunkan tingkat kemacetan kredit, serta strategi untuk meningkatkan kesadaran anggota dalam membayar tagihan.
“Jika kredit lancar tentunya masyarakat akan dapat melakukan peminjaman dengan nyaman, serta program KSPPS BMT dapat berkembang lebih baik lagi,” ujar Arni.
Selain itu, dalam rapat pengurus juga akan mengembangkan tabungan haji. Nantinya akan dilakukan peningkatan sosialisasi bersama tokoh agama. Diharapkan masyarakat memiliki pengetahuan dan kesadaran untuk menggunakan sistem syariah pada transaksi keuangan mereka.
Arni menyebutkan, KSPPS Baitul Malwa Tamwil Purus telah beroperasi semenjak tahun 2011, setelah Pemerintah Kota (Pemko) Padang mengeluarkan program untuk menyintas kemiskinan, dengan menghibahkan dana sebesar Rp300 juta kepada kelurahan di Kota Padang. KSPPS BMT Purus saat ini telah beranggotakan sebanyak 250 orang lebih, dengan aset sebanyak Rp400 juta. (h/mg-rzk)