PADANG, HALUAN – Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) wilayah barat melakukan konsilidasi dalam untuk memperkuat sejumlah program startegis pengembangan ekonomi syariah di daerah. Di Sumbar, MES membentuk Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah untuk Sumatra Barat pada tahun ini.
Sekretaris MES Sumbar, Ahmad Wira menyebutkan, sejumlah program sudah disusun oleh MES Sumbar untuk pengembangan ekonomi syariah Sumbar yang meliputi berbagai sektor potensial. Mulai dari industri keuangan, hingga penguatan wisata halal di Sumatra Barat.
“Dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi syariah di Sumbar, MES sudah menyusun berbagai program. Di antaranya pembentukan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah,” ujar Ahmad Wira kepada Haluan, Kamis (10/3/2022).
Ia menyebutkan, program prioritas MES Sumbar selanjutnya yaitu mendorong konversi Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bank Nagari beralih dari konvesional menjadi syariah. Menurutnya, konvesi menjadi bank syariah tersebut sudah urgensi.
Apalagi, sambung Ahmad Wira, konversi Bank Nagari menjadi syariah juga sesuai dengan kondisi masyarakat Sumbar, serta yang sejalan dan konsisten dengan Adat Basandi Syarak-Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK).
Menurut Ahmad Wira, dari sisi bisnis saat bank sudah beralih ke syariah dengan menjalankan sistem dan nilai islami akan membawa untung dan berkah. Kalaupun nantinya ada penurunan deviden, hal itu disebabkan karena butuh biaya yang besar saat proses konversi.
“Untuk catatan pentingnya adalah jangan punya pikiran dan opini ketika konversi ke syariah bank nagari, rugi dan untung bank tergantung manajemen. Yakinlah, ketika bisnis sudah dijalankan sesuai dengan nilai-nilai islami, pasti kedepannya akan membawa untung dan berkah,” ucapnya.
Program MES Sumbar selanjutnya, Ahmad Wira menambahkan, yaitu meningkatkan pariwisata dan industri halal di Sumatra Barat. Kemudian penguatan wakaf produktif.
Sementara itu, Koordinator Wilayah Indonesia Barat Pengurus Pusat MES, Syahrizal Abbas menyatakan, pihaknya sudah melakukan konsolidasi bersama dengan Pengurus Wilayah dan Daerah MES se-wilayah Indonesia Barat. Selain sebagai sarana silaturahmi, agenda ini sekaligus sebagai forum evaluasi dan berbagi informasi antar pengurus wilayah dan daerah terkait program kerja yang sudah dan akan direalisasikan.
Dalam sambutannya, Syahrizal Abbas mengatakan, agenda ini adalah kesempatan bagi segenap pengurus wilayah dan daerah di wilayah Indonesia barat untuk berkoordinasi dan bertukar gagasan terkait rancangan program kerja, kendala dan tantangan yang dihadapi masing-masing kepengurusan dalam merealisasikan program kerjanya kepada Pengurus Pusat MES.
“Kehadiran MES wilayah dan daerah merupakan bagian integral dari setiap realisasi program kerja Pengurus Pusat MES,” ujarnya dalam keterangan tertulis.
Abbas menambahkan, dalam rapat konsolidasi tersebut mencuat sejumlah inisiasi program kerja disampaikan oleh perwakilan pengurus wilayah dan daerah MES, di antaranya program koperasi syariah berbasis masjid besar yang paparkan oleh MES Sumedang, digitalisasi aktivitas ekonomi masjid dari MES Jawa Tengah, mendorong terbitnya Pergub Ekonomi dan Keuangan syariah di Banten, serta program-program ekonomi dan keuangan syariah lainnya.
Rapat konsolidasi ini diharapkan dapat memperkuat sinergi program kerja yang implementatif dan bermanfaat bagi masyarakat disetiap jaringan kepengurusan MES mulai dari Pusat, Wilayah, hingga Daerah. (h/yes)