HARIANHALUAN.ID – Kewaspadaan terhadap Megatrust Mentawai harus terus ditingkatkan, karena ancaman bencana ini tetap ada. Pakar gempa dari Universitas Negeri Padang (UNP), Fakhrur Razi mengatakan potensi dan ancaman gempa di Sumbar bukan isu baru, karena berdasarkan siklus 200 tahun di zona Megathrust.
“Meskipun tidak ada gempa dengan kekuatan besar belakangan. Namun kita harus tetap waspada, karena ancaman di Megathrust di Mentawai. Setiap minggunya pun selalu ada gempa, walaupun dengan kekuatan kecil, yaitu 3 atau sampai 4 SR,” katanya.
Ia mengatakan, berdasarkan hasil monitoring di Pagai untuk beberapa titik terjadi penurunan terutama di bagian barat Pagai, karena dorongan dari Indoaustralia. Kemudian hal yang sama juga terjadi di daerah Sipora dan Siberut. Hal ini menunjukkan, agar tetap meningkatkan kewaspadaan, karena sewaktu-waktu bisa saja terjadi gempa.
Menurutnya, harus ada akses jalanan baru menuju tempat yang lebih tinggi agar memudahkan orang-orang di tepian pantai evakuasi. Kemudian jumlah kendaraan di Padang semakin padat. Selain kebutuhan jalan yang banyak, cara parkir kendaraan juga harus diperbaiki.
“Selama ini parkir kendaraan dilakukan dengan miring seharusnya tidak begitu. Mengingat kondisi terutama di Padang, seharusnya lurus searah dengan jalan. Sehingga kalau terjadi apa-apa bisa lngsung berangkat. Di Pantai Padang kalau sore sangat macet, Sabtu-Minggu selalu padat. Kalau seandainya terjadi gempa atau tsunami saat padat itu harusnya kita punya mitigasi guna menyelamatkan diri baik penduduk maupun orang yang berwisata,” ujarnya. (*)