• Index
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Rabu, 1 Februari 2023
10 Rajab 1444
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Home
  • Utama
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Sumbar
    • Agam
    • Bukittinggi
    • Dharmasraya
    • Kabupaten Solok
    • Kota Solok
    • Limapuluh Kota
    • Mentawai
    • Padang
    • Padang Panjang
    • Padang Pariaman
    • Pariaman
    • Pasaman
    • Pasaman Barat
    • Payakumbuh
    • Pesisir Selatan
    • Sawahlunto
    • Sijunjung
    • Solok Selatan
    • Tanah Datar
  • Opini
  • Pendidikan
  • Hiburan
  • Webtorial
  • Lainnya
    • Entrepreneur
    • Pariwisata
  • Home
  • Utama
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Sumbar
    • Agam
    • Bukittinggi
    • Dharmasraya
    • Kabupaten Solok
    • Kota Solok
    • Limapuluh Kota
    • Mentawai
    • Padang
    • Padang Panjang
    • Padang Pariaman
    • Pariaman
    • Pasaman
    • Pasaman Barat
    • Payakumbuh
    • Pesisir Selatan
    • Sawahlunto
    • Sijunjung
    • Solok Selatan
    • Tanah Datar
  • Opini
  • Pendidikan
  • Hiburan
  • Webtorial
  • Lainnya
    • Entrepreneur
    • Pariwisata
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Utama
  • Politik
  • Otomotif
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Sumbar
  • Hiburan
  • Lifestyle
  • Opini
  • Pariwisata
  • Entrepreneur
  • Webtorial
Home Utama

Target Produksi Padi Sulit Dikejar

RedaksiRedaksi
Senin, 14/3/22 | 16:11 WIB
0
SHARES
ShareTweetSendShare

PADANG, HALUAN—Pemerintah Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) menyiapkan sejumlah langkah untuk mengejar target produksi padi tahun ini yang cukup rendah. Masih banyaknya lahan yang belum ditanami ditengarai menjadi salah satu penyebab.

Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Sumbar, Syafrizal menyebutkan, hingga pertengah tahun ini, tercatat produksi padi baru di Sumbar baru menyentuh 810.000 ton. Sementara itu, target produksi dipatok hingga 1,5 juta ton.

BACA JUGA

Guspardi Gaus

Politisi PAN Tak Setuju Jabatan Gubernur Dihapus

Rabu, 01/2/23 | 08:41 WIB
RSAM Bukittinggi

Insentif Covid-19 RSAM Bukittinggi Rp99 Miliar, Pembagian Tidak Transparan Picu Polimik

Selasa, 31/1/23 | 19:48 WIB

Sulit mencapai 1,5 juta ton produksi tahun ini, tapi karena sudah musim hujan, beberapa daerah yang irigasinya kurang baik akan diuntungkan. Sehingga petani bisa kembali turun ke sawah dan mulai menanam

Syafrizal

“Jika kita melihat, banyak kawasan yang belum ditanami padi, sehingga perlu segera penanaman agar luas tanamnya meningkat dan luas panen juga meningkat. Sehingga, nanti dapat meningkatkan produksi,” ujar Syafrizal kepada Haluan, Selasa (28/9).

Contohnya berdasarkan hasil pemantauan aplikasi Simontani melalui satelit, di mana dari 1.143 hektare lahan sawah di Kota Solok, saat ini yang baru ditanami hanya 584 hektare, atau masih tersisa 43 persen lahan yang belum ditanami padi.

Syafrizal menyebutkan, luas sawah di Sumbar tercatat sekitar 194 ribu hektare, dengan capaian produksi padi pada tahun lalu mencapai 1,39 juta ton, dan hampir mencapai target 1,4 juta ton dengan tingkat produktivitas hanya sekitar 4,68 kali. Tidak tercapainya target tahun lalu juga dipengaruhi luas tanam yang menurun ketimbang luas tanam pada 2019.

Meski demikian, sambung Syafrizal, Pemprov Sumbar tetap memutuskan untuk meningkatkan target produksi padi pada tahun ini menjadi 1,5 juta ton. Dengan harapan, realisasi pada tahun 2021 akan lebih baik ketimbang realisasi tahun sebelumnya.

Selain itu, Syarizal menambahkan, belum maksimalnya produksi padi juga disebabkan adanya gangguan masa tanam di sejumlah daerah. Lalu, juga ada gangguan irigasi yang rusak, sehingga berdampak pada masa tanam.

“Hal lain yang membuat produksi padi di Sumbar tahun ini terbilang masih rendah adalah ada satu daerah yang terganggu masa tanamnya. Misalnya Kabupaten Pesisir Selatan, hampir sebagian besar di daerah itu masa tanamnya terganggu karena faktor air. Selain irigasi yang rusak, juga dipengaruhi masalah cuaca,” katanya.

Syafrizal menyebutkan, dengan mulai masuknya musim hujan di Sumbar, maka akan membantu persoalan irigasi dan kekurangan air di sejumlah daerah. Sehingga, para petani terutama di Pesisir Selatan, bisa mulai mengolah kembali lahan sawahnya.

“Sulit mencapai target 1,5 juta ton produksi, tapi karena sudah musim hujan, beberapa daerah akan diuntungkan karena irigasinya kurang baik. Sehingga petani bisa kembali turun ke sawah dan mulai melakukan penanam lagi,” ujarnya.

Menurut Syafrizal, sejumlah daerah tercatat sebagai penghasil beras terbanyak di Sumbar adalah Tanah Datar, Padang Pariaman, Solok, Agam, dan Pesisir Selatan. Pemprov sendiri mendorong agar pemerintah kabupaten/kota ikut medukung peningkatan produktivitas padi sehingga target bisa tercapai.

Lebih jauh, Pemprov juga mendorong pemanfaatan alsintan dalam pertanian karena akan sangat menguntungkan dari segi waktu, upah, dan tenaga kerja. Pemprov Sumbar juga memberikan sejumlah bantuan alsintan kepada Kelompok Tani di antaranya traktor roda dua dan handsprayer.

Selain memperluas lahan tanam, Pemprov Sumbar juga menyiapkan langkah intensifikasi lahan dalam meningkatkan jumlah produksi padi. Terutama di daerah dengan jumlah sawah yang tidak terlalu luas.

“Intensifikasi lahan menjadi salah satu kunci meningkatkan produksi beras, seperti di Kota Solok yang memiliki lahan sempit untuk mendukung produksi beras secara provinsi. Setelah masa panen, lahan kembali ditanami sehingga produktifitas bisa terus ditingkatkan,” kata Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy, saat mengikuti Panen Raya dan Penyerahan Alsintan pada Keltan di Kota Solok.

Audy menambahkan, pemanfaatan teknologi dan alat-alat pertanian juga harus didorong dalam peningkatan jumlah produksi. Sebab akan membantu efektivitas produksi.

Terlebih, sambung Audy, Kota Solok juga memiliki jenis beras premium dengan kualitas dan harga tinggi yaitu Beras Solok. Meski Kota Solok bukan sebagai daerah sentra beras, melainkan daerah satelit yang mendukung produksi secara keseluruhan.

Audy menambahkan, dalam meningatkan nilai jual komoditas beras juga harus didukung dengan pengemasan yang lebih menarik dan kekinian. Ia mengusulkan agar penjualan padi tidak lagi menggunakan karung.

“Dengan pengemasan yang lebih baik, maka ekspansi pasar bisa dilakukan secara lebih luas sehingga akan menguntungkan bagi petani,” katanya lagi.

Reporter : Taufiq
Keyword: banjir
ShareTweetSendShare

BACA JUGA

Guspardi Gaus

Politisi PAN Tak Setuju Jabatan Gubernur Dihapus

Rabu, 01/2/23 | 08:41 WIB
RSAM Bukittinggi

Insentif Covid-19 RSAM Bukittinggi Rp99 Miliar, Pembagian Tidak Transparan Picu Polimik

Selasa, 31/1/23 | 19:48 WIB
Imunisasi Polio

Imunisasi Menurun Akibat Pandemi, Dinkes Sumbar Akan Galakkan Crash Program Antisipasi Polio

Selasa, 31/1/23 | 19:34 WIB
Pemerintah Kota Bukittinggi bakal memberi tanda khusus berupa pakaian adat kepada para pedagang kaki lima (PKL) di daerah itu. Pakaian adat akan menjadi tanda keseragaman para PKL resmi di Kota Bukittinggi. IRHAM

Difasilitasi Pemko, PKL di Bukittinggi Bakal Berjualan dengan Pakaian Adat

Selasa, 31/1/23 | 18:10 WIB

HALUANTERPOPULER

  • Lion Air

    Animo Umrah Meningkat, Lion Air Tambah Penerbangan dari Padang Jadi 2x Seminggu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pengertian Sako, Pusako dan Sangsoko di Minangkabau

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Komunitas PKSA Perkenalkan Wisata Dama Batang Melalui Lomba Fotografer

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bahayakan Pengguna Jalan dan Lingkungan, Kabel Fiber Optik Berserakan di Jalan Lintas Sumatra Bukittinggi-Medan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Akhirnya Terungkap, Ini Penjelasan Orang Tua Murid SDN 14 Gurun Laweh Kenapa Anaknya Berbohong!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pusat Perlengkapan dan Kebutuhan Bayi Terlengkap, Miniku Baby Store Hadir di Padang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Prajurit TNI AL Lanud Sutan Sjahrir Padang Tes Psikologi dalam Menguasai Senpi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ada Apa Ya! Developer Griya Elok Town House Beserta 4 Tergugat Lainnya Digugat Kaum Sikumbang di PN Padang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Insentif Covid-19 RSAM Bukittinggi Rp99 Miliar, Pembagian Tidak Transparan Picu Polimik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lestarikan Budaya, Nagari Lareh Nan Panjang Selatan Putuskan Alek Nagari Pada Agustus

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
HarianHaluan.id

HarianHaluan.id

Kantor Redaksi dan Bisnis:
Jln. Prof Hamka (Komp. Bandara Tabing - Lanud St. Syarir) - Kota Padang - Sumatera Barat (25171)

  redaksihaluan.id@gmail.com

  0812 7790 1410
+62 812 7790 1410

  • Agam
  • Breaking News
  • Bukittinggi
  • Dharmasraya
  • Ekonomi
  • Entrepreneur
  • Galeri Foto
  • HALUAN
  • Hiburan
  • INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
  • Kaba Ranah
  • Kaba Rantau
  • Kabupaten Solok
  • Kampus
  • Kota Solok
  • Lifestyle
  • Limapuluh Kota
  • Mentawai
  • Olahraga
  • Opini
  • Otomotif
  • Padang
  • Padang Panjang
  • Padang Pariaman
  • Pariaman
  • Pariwisata
  • Pasaman
  • Pasaman Barat
  • Payakumbuh
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Pesisir Selatan
  • POLITEKNIK NEGERI PADANG
  • Politik
  • Prakiraan Cuaca
  • Ranah & Rantau
  • Sastra Budaya
  • Sawahlunto
  • Sijunjung
  • Solok Selatan
  • Sumbar
  • Tanah Datar
  • Utama
  • Webtorial
  • Index
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2022 HarianHaluan.id

Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Home
  • Utama
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Sumbar
    • Agam
    • Bukittinggi
    • Dharmasraya
    • Kabupaten Solok
    • Kota Solok
    • Limapuluh Kota
    • Mentawai
    • Padang
    • Padang Panjang
    • Padang Pariaman
    • Pariaman
    • Pasaman
    • Pasaman Barat
    • Payakumbuh
    • Pesisir Selatan
    • Sawahlunto
    • Sijunjung
    • Solok Selatan
    • Tanah Datar
  • Opini
  • Pendidikan
  • Hiburan
  • Webtorial
  • Lainnya
    • Entrepreneur
    • Pariwisata

Copyright © 2022 HarianHaluan.id