HARIANHALUAN.ID – Puluhan kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Padang menggelar aksi demonstrasi menyuarakan protes penolakan atas kenaikan harga BBM di depan Kantor DPRD Sumbar pada Senin (5/9/2022).
Pantauan media ini di lapangan, sekira pukul 13.40 WIB puluhan massa aksi yang membawa spanduk protes dilengkapi dengan bendera panji hijau hitam khas HMI, tampak bergerak menuju pintu barat DPRD Sumbar dan bergantian menyampaikan orasi.
“HMI menolak kenaikan harga BBM, HMI Bersama Rakyat, Bapak Jokowi Telah Gagal & Mengkhianati Rakyat, Turunkan BBM atau Rezim ini yang turun,” demikian tertulis disejumlah spanduk protes yang dibawa massa aksi.
Koordinator lapangan (Korlap) massa aksi, Basid dalam orasinya mengatakan, kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM, telah menjadi bukti bahwasanya pemerintahan pada hari ini tidak lagi berpihak kepada kepentingan masyarakat.
“Naiknya harga BBM akan memicu kenaikan harga bahan pokok dan pasti berdampak terhadap kehidupan masyarakat kecil. Untuk itu, sebagai bagian dari masyarakat, HMI menyatakan penolakannya atas kebijakan yang tidak pro rakyat kecil ini,” ujarnya.
Basid juga menyebutkan, pencabutan subsidi BBM yang telah dilakukan oleh pemerintah beberapa waktu lalu, juga merupakan kado terpahit di Hari Ulang Tahun (HUT) RI yang telah menginjak usia ke-77 tahun.
“Disuasana perayaan hari kemerdekaan pada tahun ini, nyatanya masyarakat tidak lagi merdeka, subsidi dicabut lalu harga BBM dinaikkan dengan dalih subsidi telah membebani APBN. Padahal di sisi lain pemerintah terus menggesa pelaksanaan berbagai mega proyek yang sebetulnya tidak diperlukan oleh masyarakat,” ucapnya.
Senada dengan itu, Kepala Bidang (Kabid) Hukum dan Ham HMI Cabang Padang, Viedro menyatakan, dalam aksi kali ini ada tiga tuntutan yang ingin disampaikan oleh massa aksi.
Tuntutan yang pertama, disebutkannya adalah HMI cabang Padang mewakili masyarakat Sumbar, menyatakan menolak pencabutan subsidi dan kenaikan harga BBM.
“Kedua, kami juga menolak kenaikan tarif dasar listrik dan yang ketiga kami meminta segera usut tuntas mafia migas yang bermain, sehingga menyusahkan rakyat seperti saat ini,” ucapnya.
Viedro menyampaikan, jika pada hari ini tuntutan massa aksi tidak diterima oleh DPRD Sumbar, maka kedepannya aksi serupa akan terus digelar dengan jumlah massa aksi yang lebih banyak lagi.
Hingga berita ini diturunkan, massa aksi masih terlihat mencoba bernegosiasi dengan aparat kepolisian berseragam lengkap yang berjaga di depan pagar DPRD Sumbar, agar bisa diizinkan untuk memasuki Gedung DPRD Sumbar. (*)