“Harimau Sumatra bakal turun memakan hama babi, sehingga padi warga terhindar serangan hama babi. Saat ini harimau menyerang ternak warga dan mungkin harimau tersebut dari daerah lain,” katanya.
Sementara Kepala Resor Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Maninjau, Ade Putra menambahkan, jejak kaki Harimau Sumatra itu berukuran dewasa.
“Dipastikan jenis satwa adalah Harimau Sumatra. Diduga satwa itu hanya melintas dan kembali masuk ke habitatnya,” katanya.
Dikatakan Ade, petugas Resor KSDA Maninjau telah melakukan identifikasi lapangan, wawancara dengan warga dan edukasi kepada masyarakat. Petugas Resor KSDA Maninjau bakal melakukan pemantauan satwa itu untuk beberapa hari ke depan.
Sebelumnya, juga ada empat ternak yakni anjing dua ekor dan kerbau dua ekor dimangsa satwa liar di Aia Taganang, Jorong Aia Taganang, Nagari Matua Hilia, Kecamatan Matua, pada pertengahan Agustus 2022. Akibatnya, dua ekor anjing milik warga mati dan dua anak kerbau mengalami luka robek pada kaki bagian kiri.
Pihaknya tidak bisa memastikan satwa memangsa empat ternak milik warga Aia Taganang, karena tidak menemukan tanda keberadaan satwa dan hasil kamera jebak hanya merekam babi hutan dan beruk.
“Kami tidak bisa memastikan satwa mangsa empat ternak warga. Jarak dari Aia Taganang ke Mudiak Sawah sekitar enam kilometer,” katanya. (*)