HARIANHALUAN.ID – Terhentinya pengerjaan ruas jalan provinsi batas Payakumbuh- Sitangkai, menimbulkan pertanyaan di tengah-tengah masyarakat Jorong Simpang Ampek, Nagari Labuah Gunung, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kabupaten Lima Puluh Kota.
Kondisi itu dikeluhkan masyarakat, karena kondisi jalan cukup mengkhawatirkan dan banyak ruas berlobang, sehingga membahayakan pengguna jalan.
Sebelumnya, masyarakat sempat dihinggapi rasa senang karena sekitar Agustus 2022, rekanan CV. Bintang Sago Jaya sudah memulai pekerjaan dengan menimbun badan jalan dan tahap pengecoran lantai dasar, yang nantinya akan dilanjutkan dengan beton readymix.
Namun entah kenapa, setelah pekerjaan pematangan badan jalan tersebut berlangsung puluhan hari, hasil pantauan wartawan di lapangan terlihat aktivitas pengerjaan yang diperkirakan telah dilaksanakan beberapa puluh meter itu tampak terhenti.
Menurut sejumlah warga setempat, terhentinya pekerjaan pengecoran jalan yang menelan dana sebesar Rp2,8 miliar bersumber dari dana Pemerintah Provinsi Sumatra Barat, Dinas Bina Marga Cipta dan Tata Ruang yang diawasi oleh Konsultan Supervisi CV Vitech Pratama Consultant itu dikarenakan rekanan yang tidak serius.
Warga mencurigai ada persoalan terkait pekerjaan proyek, karena beberapa material berupa besi tampak diangkut kembali oleh rekanan yang semula sudah teronggok di lokasi proyek.
“Jangan-jangan ada persoalan terkait pekerjaan proyek ini,” ucap Ady, seorang tokoh pemuda setempat mempertanyakan, Selasa (27/9/2022).