HARIANHALUAN.ID – Terhentinya pengerjaan ruas jalan provinsi batas Payakumbuh- Sitangkai, menimbulkan pertanyaan di tengah-tengah masyarakat Jorong Simpang Ampek, Nagari Labuah Gunung, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kabupaten Lima Puluh Kota.
Kondisi itu dikeluhkan masyarakat, karena kondisi jalan cukup mengkhawatirkan dan banyak ruas berlobang, sehingga membahayakan pengguna jalan.
Sebelumnya, masyarakat sempat dihinggapi rasa senang karena sekitar Agustus 2022, rekanan CV. Bintang Sago Jaya sudah memulai pekerjaan dengan menimbun badan jalan dan tahap pengecoran lantai dasar, yang nantinya akan dilanjutkan dengan beton readymix.
Namun entah kenapa, setelah pekerjaan pematangan badan jalan tersebut berlangsung puluhan hari, hasil pantauan wartawan di lapangan terlihat aktivitas pengerjaan yang diperkirakan telah dilaksanakan beberapa puluh meter itu tampak terhenti.
Menurut sejumlah warga setempat, terhentinya pekerjaan pengecoran jalan yang menelan dana sebesar Rp2,8 miliar bersumber dari dana Pemerintah Provinsi Sumatra Barat, Dinas Bina Marga Cipta dan Tata Ruang yang diawasi oleh Konsultan Supervisi CV Vitech Pratama Consultant itu dikarenakan rekanan yang tidak serius.
Warga mencurigai ada persoalan terkait pekerjaan proyek, karena beberapa material berupa besi tampak diangkut kembali oleh rekanan yang semula sudah teronggok di lokasi proyek.
“Jangan-jangan ada persoalan terkait pekerjaan proyek ini,” ucap Ady, seorang tokoh pemuda setempat mempertanyakan, Selasa (27/9/2022).
Warga Kecamatan Lareh Sago Halaban lainnya, Andrew Fannes melalui media sosial di akun facebooknya mengirim video siaran langsung terkait terhentinya pekerjaan jalan tersebut.
“Kalau tidak akan diselesaikan, mengapa kemarin dikerjakan. Sekarang ini yang terjadi, paneh bakabuik, hujan bagalemak peak,” ucapnya kesal.
Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang Pemprov Sumbar, Hermanita Sabir ketika dikonfirmasi wartawan, Kamis 22 September 2022 melalui pesan singkat WhatsApp terkait terhentinya pekerjaan rekonstruksi jalan provinsi pada ruas Kota Payakumbuh-Sitangkai awalnya menyebutkan bahwa pekerjaan proyek jalan tersebut tidak terhenti.
“Saya sudah konfirmasi kepada kontraktor CV. Bintang Sago Jaya. Pekerjaan tidak ada masalah, Insyaallah hari ini beton atau readymix masuk hari ini dan rekanan akan menghampar beton saat cuaca bagus,” ucap Hermanita Sabir.
Namun setelah ditunggu beberapa hari, setelah kondisi cuaca cerah, kenyataanya beton readymix seperti yang dikatakan PPK Hermanita Sabir tidak menjadi kenyataan.
Ketika dikonfirmasi kembali, PPK Hermanita Sabir kembali memberikan jawaban bahwa Jumat 23 September 2022 beton readymix akan sampai di lokasi proyek, karena material semen beton tersebut dipasok dari Pariaman.
Anehnya, ketika dikonfirmasi kembali pada Selasa 27 September 2022, Hermanita Sabir kembali memberikan jawaban bahwa pihaknya sudah konfirmasi kepada rekanan CV. Bintang Sago Jaya dan pihak rekanan memberikan jawaban bahwa pihaknya baru membuat perjanjian dengan penyedia beton.
“Insyaallah, Rabu 28 September 2022 betonnya akan masuk ke lokasi,” ujarnya lagi.
Sementara itu, pihak Konsultan Supervisi CV. Vitech Pratama Consultant yang dikonfirmasi lewat pesan singkat WhatsApp, meski sudah dua kali mengirim konfirmasi, sayangnya sampai berita ini dikirim, Selasa (27/9/2022) sore belum ada jawaban, terkait tidak adanya kejelasan soal aktivitas pekerjaan rekonstruksi jalan provinsi pada ruas Kota Payakumbuh- Sitangkai.
Sedangkan rekanan pelaksana CV. Bintang Sago Jaya, Andres yang dikonfirmasi, Selasa (27/9/2022) melalui pesan singkat WhatsApp terkait tidak adanya aktivitas pekerjaan pada proyek rekonstruksi jalan provinsi pada ruas Kota Payakumbuh-Sitangkai memberikan jawaban singkat bahwa Rabu 28 September 2022 pihaknya akan melaksanakan jadwal pengecoran. (*)