“Haluan, mampu menangkap peluang itu. Tidak hanya sekadar diskusi, namun Haluan diharapkan mendorong dan memberikan dukungan positif bagi pembangunan di nagari. Apalagi, yang diundang semua ketua Forwana kabupaten dan narasumber yang kompeten, tentu akan sangat bermanfaat bagi nagari,” ujarnya.
Senada dengan Amasrul, Ketua Forum Wali Nagari (Forwana) Sumatra Barat, Zul Arfin Dt. Perpatiah yang juga Wali Nagari Pasie Laweh, Agam mengapresiasi langkah yang dilakukan Haluan.
“Ini, terobosan hebat. Kami, sangat butuh dorongan berbagai pihak dalam membangun nagari, termasuk media. Dalam hal ini, Haluan bisa dikatakan menjadi pelopor,” ujar Zul Arifin.
Terlepas dari itu, Zul Arifin mengatakan bahwa benar nagari adalah kekuatan Sumatra Barat. Potensinya besar jika digerakan secara pas dan terukur. Menurutnya, desa atau nagari, berbeda dengan kota yang dinilai lebih maju dan berkembang. Nagari memiliki permasalahan yang lebih besar. Pembangunan yang dilakukan seharusnya tidak hanya terletak pada kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat, namun harus lebih dari hal itu.
Konsep pembangunan berkelanjutan tampaknya menjadi hal yang menjanjikan. Dalam pembangunan berkelanjutan, aspek pembangunan bukan hanya mengarah pada masyarakat masa kini melainkan juga masyarakat di masa depan.
“Nagari memang tak bisa dikesampingkan lagi. Keberadaannya yang strategis menjadi kekuatan ril bangsa ini,” ujar Zul Arifin. (*)